Alex Marquez tengah menikmati musim terbaiknya di MotoGP, meski belakangan performanya sedikit menurun. Setelah kesulitan bersama Honda, ia menunjukkan peningkatan signifikan bersama Ducati, finis ke-9 di klasemen akhir musim lalu dengan dua podium dan dua kemenangan Sprint.
Musim ini, dengan motor Desmosedici GP24, Alex tampil lebih percaya diri dan konsisten. Bahkan, hingga seri Sachsenring, ia menjadi rival terdekat sang kakak, Marc Marquez, dalam perebutan gelar juara. Sayangnya, performanya menurun setelah balapan di Republik Ceko, Austria, dan Hungaria.
Meskipun begitu, Alex tidak memasang target untuk memenangkan Kejuaraan Dunia saat ini. Fokusnya adalah untuk masa depan yang lebih baik, termasuk potensi promosi ke tim pabrikan.
Jalan Terjal Menuju Tim Pabrikan
Setelah Marc pindah ke tim resmi Ducati, Alex kini mengendarai GP24. Ia menyadari bahwa motor satelit sedikit di bawah motor pabrikan. "Kalau kita kompetitif, kita lebih bisa menikmati balapan. Memang benar ada tekanan untuk tetap di trek, untuk selalu mencetak poin," ujarnya.
Alex juga mengakui bahwa dirinya belum memiliki paket yang dibutuhkan untuk memenangkan gelar dunia, apalagi harus bersaing dengan Marc dan tim pabrikan. Namun, ia belajar banyak dari situasi ini, terutama dari Marc.
Peluang ke Tim Pabrikan?
Alex sering berlatih bersama Marc dan telah bersaing ketat dengannya musim ini. Untuk bisa melawan Marc secara setara, Alex membutuhkan motor prototipe MotoGP yang serupa dan tempat di tim pabrikan. Namun, persaingan tidak mudah, mengingat ada Pecco Bagnaia dan Fermin Aldeguer.
Apakah Alex akan puas dengan motor pabrikan namun tetap di tim satelit? Ini masih menjadi pertanyaan. "Kita lihat nanti, prestasi apa yang akan saya dapatkan tahun depan, saat kontrak-kontrak mulai terbuka. Semua pembalap ingin berada di tim pabrikan," katanya.
Namun, bagi Alex, ini bukan hanya tentang bergabung dengan tim pabrikan, tetapi juga tentang proyek dan orang-orang di sekelilingnya. "Keseluruhan paketnya harus difikirkan. Saat ini, saya terlalu menikmati balapan daripada memikirkan masa depan saya. Saya terlalu menderita di masa lalu untuk mengkhawatirkan apa yang mungkin terjadi dalam satu atau dua tahun kedepan," pungkasnya. Masa depan Alex Marquez di Ducati, antara Gresini dan tim pabrikan, akan menjadi salah satu cerita menarik untuk disimak di MotoGP 2025.