Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menempuh perjalanan luar biasa ke China pada Selasa (2/9/2025) melalui jalur darat, menggunakan kereta api lapis baja bersejarah yang ikonik. Kehadirannya di China adalah untuk menghadiri parade militer akbar pada hari Rabu.
Kereta api ini bukan sekadar alat transportasi; ia adalah simbol warisan dinasti Kim dan isolasi negara tersebut. Kereta ini menyimpan kisah perjalanan lintas generasi keluarga Kim, baik di dalam negeri maupun dalam lawatan internasional yang jarang terjadi.
Rodong Sinmun, media pemerintah Korea Utara, mengonfirmasi keberangkatan kereta Kim Jong-un melintasi perbatasan China. Foto-foto yang dirilis menunjukkan Kim Jong-un tampak ceria di dalam kereta, duduk di meja kayu dengan bendera Korea Utara sebagai latar belakang.
Bersama Kim Jong-un, turut serta para pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Luar Negeri Choe Son Hui, menurut informasi dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
Kereta ini memiliki sejarah panjang. Ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, lebih memilih kenyamanan dan keamanan kereta ini daripada terbang dengan pesawat.
Sebuah contoh yang mencuat adalah kunjungan Kim Jong-il ke Rusia pada tahun 2002, di mana media pemerintah Rusia menampilkan gambar kereta berwarna hijau dengan garis-garis kuning. Saat itu, sanksi terhadap Korea Utara sempat dilonggarkan, memungkinkan interaksi yang lebih luas dengan dunia luar.
Konon, ayah dan kakek Kim Jong-un pernah mengadakan jamuan makan mewah di dalam kereta selama perjalanan ke luar negeri. Sebuah laporan dari pejabat Rusia, Konstantin Pulikovsky, pada tahun 2002 menyebutkan bahwa kereta tersebut mengangkut peti-peti anggur Bordeaux dan Beaujolais dari Paris, serta menyajikan lobster hidup dan barbekyu babi bagi para penumpang.
Namun, kemewahan ini hanya berlangsung singkat. Sanksi internasional kembali diberlakukan pada tahun 2003. Saat ini, informasi dari Korea Utara sangat terbatas, namun laporan mengindikasikan kemiskinan dan kekurangan gizi yang parah di sebagian besar wilayah negara tersebut.
Kereta api lapis baja ini terkenal dengan kecepatannya yang lambat, hanya sekitar 60 kilometer per jam, karena lapisan pelindungnya yang sangat tebal. Namun, kenyamanannya tak tertandingi. Di dalamnya terdapat ruang konferensi, ruang pertemuan, dan kamar tidur, serta dilengkapi dengan koneksi telepon satelit dan televisi layar datar. Pada masa Kim Jong-il, sekitar 20 stasiun dibangun khusus untuk melayani kereta keluarga ini.
Kim Jong-un telah menggunakan kereta ini untuk beberapa perjalanan ke luar negeri, meskipun ia juga terkadang menggunakan pesawat dan jet pribadi.
Salah satu contohnya adalah kunjungan ke Timur Jauh, Rusia, pada tahun 2023 untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Foto-foto yang dirilis memperlihatkan interior mewah kereta, dengan lantai kayu yang dipoles dan pintu putih yang dihias dengan indah.
Rekaman media pemerintah pada tahun 2022 juga menunjukkan Kim Jong-un bekerja di kantornya di dalam kereta, serta bersantai sambil merokok dengan kemeja lengan pendek.
Selama perjalanan tahun 2018 saat Kim Jong-un bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, rekaman menunjukkan para pejabat China naik ke kereta untuk menyambutnya. Delegasi terlihat berbincang di dalam kereta, duduk di sofa merah muda yang mewah.
Selain perjalanan internasional, kereta api ini juga sering ditampilkan dalam propaganda negara, menggambarkan keluarga Kim melakukan perjalanan panjang untuk bertemu dengan warga Korea Utara biasa.