Waspada! Perempuan Korban Penguntitan Lebih Rentan Terkena Penyakit Jantung dan Stroke

Sebuah studi terbaru mengungkap kaitan erat antara pengalaman menjadi korban penguntitan (stalking) dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke pada perempuan. Hasil penelitian yang melibatkan lebih dari 66.000 perempuan selama 20 tahun menunjukkan fakta yang mengkhawatirkan.

Perempuan yang melaporkan pernah mengalami penguntitan, baik oleh pasangan saat ini, mantan pasangan, maupun orang lain, memiliki kemungkinan 41% lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang tidak mengalami penguntitan.

Risiko tersebut bahkan meningkat drastis pada perempuan yang telah mengajukan permohonan perlindungan hukum. Kelompok ini memiliki peluang 70% lebih besar untuk mengalami penyakit jantung atau stroke.

Penguntitan sendiri mencakup berbagai perilaku yang tidak diinginkan dan berulang, seperti mengintai, mendatangi tanpa diundang, atau pelecehan secara daring.

Studi ini menyoroti kurangnya perhatian dalam penelitian medis terhadap dampak penguntitan, padahal pengalaman ini dapat meninggalkan trauma psikologis yang mendalam dan berpotensi merusak kesehatan fisik.

Pada awal penelitian, seluruh peserta tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular. Penyakit jantung dan stroke didiagnosis berdasarkan laporan pribadi dan diverifikasi melalui catatan medis. Selama dua dekade penelitian berlangsung, sekitar 3% perempuan mengalami penyakit kardiovaskular, dengan risiko yang signifikan lebih tinggi pada kelompok yang pernah menjadi korban penguntitan.

Scroll to Top