Pemprov Papua Selatan Upayakan Solusi Permanen Masalah Internet di Merauke

Pemerintah Provinsi Papua Selatan bergerak cepat mencari solusi jangka panjang terkait masalah konektivitas internet yang kerap menghantui Kabupaten Merauke dan wilayah sekitarnya. Delegasi dari pemerintah daerah akan bertolak ke Jakarta untuk berdiskusi langsung dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta manajemen pusat Telkom, dengan harapan menemukan jalan keluar yang tuntas.

Ketua Komisi II DPR Papua Selatan, Charles Gomar, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan respons atas aspirasi masyarakat Merauke yang mendambakan jaringan internet yang stabil dan optimal. Gangguan internet, menurutnya, sudah menjadi masalah klasik yang berulang setiap tahun.

"Kami telah menerima perwakilan dari Aliansi Mahasiswa-Masyarakat Papua Selatan yang menyampaikan keluhan masyarakat terkait gangguan internet yang kembali terjadi di Merauke dan sekitarnya. Masalah ini seolah menjadi langganan dalam delapan tahun terakhir," ungkap Charles.

Dalam pertemuan yang berlangsung, DPR Papua Selatan bersama Aliansi Mahasiswa-Masyarakat membahas urgensi peningkatan layanan publik terkait akses internet dan komunikasi di Kabupaten Merauke. Mereka menekankan pentingnya pembangunan jalur alternatif kabel laut oleh pemerintah pusat sebagai upaya memperkuat infrastruktur komunikasi, sehingga akses internet di wilayah tersebut dapat ditingkatkan secara signifikan.

"Kesepakatannya adalah kami meminta pemerintah pusat untuk membangun jalur alternatif kabel laut sebagai cadangan jika terjadi gangguan pada kabel utama. Kami pernah mendengar tentang proyek pembangunan jalur Merauke-Tual, dan kami berharap proyek ini dapat segera diselesaikan," lanjutnya.

Pemerintah Provinsi Papua Selatan memfasilitasi keberangkatan delapan perwakilan dari Aliansi Mahasiswa-Masyarakat, sementara DPRPS mengirimkan satu perwakilan ke Jakarta. Bersama dengan unsur pemerintah dan DPRPS, mereka akan bertemu dengan Kominfo dan Telkom Pusat untuk membahas dan mencari solusi terkait layanan internet di Papua Selatan.

"Tujuan kami adalah mencari solusi permanen untuk mengatasi masalah jaringan internet ini, sehingga gangguan serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang," tegas Charles.

Charles menambahkan bahwa saat ini masyarakat Papua Selatan masih sangat bergantung pada layanan komunikasi dan internet dari Telkomsel. Meskipun ada penyedia layanan lain yang hadir di Merauke, infrastruktur telekomunikasi mereka masih bergantung pada Telkomsel.

"Penyedia layanan lain seperti Indosat saat ini belum maksimal karena masih menggunakan infrastruktur Telkom atau Telkomsel. Oleh karena itu, kami berharap agar Telkom dan Telkomsel sebagai BUMN dapat menangani layanan ini dengan serius, tanpa hanya berorientasi pada keuntungan semata," pungkasnya.

Sementara itu, koordinator Aliansi Mahasiswa-Masyarakat Papua Selatan, Andika Labobar, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan demonstrasi dua pekan lalu untuk menuntut pemulihan jaringan internet, komitmen Telkom untuk membangun jalur backup atau kabel cadangan internet, transparansi anggaran PT Telkom, serta fasilitasi masuknya penyedia layanan lain di Merauke oleh pemerintah.

"Aksi unjuk rasa tersebut kami tindaklanjuti dengan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dan DPR Papua Selatan. Kami telah sepakat untuk bersama-sama berangkat ke Jakarta guna membahas dan mencari solusi bersama terkait masalah jaringan internet ini," kata Andika.

Scroll to Top