Jembrana, Bali – Dinas Kesehatan Jembrana melaporkan peningkatan signifikan kasus HIV/AIDS dalam setahun terakhir. Tercatat 48 kasus baru menambah daftar panjang menjadi 632 orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHIV) di kabupaten ini.
Menurut data yang dirilis, lebih dari 80% ODHIV, tepatnya 529 orang, telah aktif mengikuti program pengobatan.
Menyadari urgensi situasi ini, Dinas Kesehatan Jembrana menggencarkan berbagai upaya pencegahan. Sosialisasi komprehensif menyasar berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, generasi muda, hingga kelompok-kelompok rentan. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya HIV/AIDS.
Selain itu, layanan mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing) dan skrining HIV serta sifilis, khususnya bagi ibu hamil dan populasi kunci, menjadi fokus utama.
Sebagai langkah konkret, Dinas Kesehatan Jembrana bekerja sama dengan Kelurahan Gilimanuk melakukan skrining di tempat-tempat hiburan malam. Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk menjangkau populasi berisiko dan menekan laju penyebaran HIV/AIDS.
Pendampingan intensif dan perawatan berkelanjutan bagi ODHIV dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Saat ini, terdapat 15 fasilitas tes HIV yang tersebar di seluruh Jembrana, termasuk puskesmas, rumah sakit, dan klinik. Dengan memperluas akses layanan tes, diharapkan kasus dapat terdeteksi lebih dini dan penanganan dapat segera dilakukan.
Dinas Kesehatan Jembrana terus berupaya keras untuk mengendalikan penyebaran HIV/AIDS di wilayahnya melalui pendekatan proaktif dan kolaboratif.