Gerhana Bulan Total Akan Hiasi Langit Gorontalo, Jangan Lewatkan!

Gorontalo bersiap menyambut fenomena langit yang memukau: Gerhana Bulan Total! Stasiun Geofisika BMKG Gorontalo akan menggelar pengamatan khusus pada malam Minggu, 7 September hingga dini hari Senin, 8 September 2025.

Andri Wijaya, Kepala Stasiun Geofisika Kelas II BMKG Gorontalo, menyampaikan bahwa gerhana bulan total ini adalah peristiwa astronomi yang sangat menarik untuk disaksikan. Fenomena ini terjadi ketika Bumi menghalangi cahaya Matahari yang seharusnya sampai ke Bulan.

Gerhana bulan terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, menyebabkan Bulan masuk ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi. Saat puncak gerhana, Bulan akan tampak berwarna merah jika kondisi langit mendukung. Warna merah ini disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi. Cahaya dengan gelombang pendek seperti biru akan tersebar, sementara cahaya dengan gelombang panjang seperti merah akan mencapai Bulan, menciptakan tampilan merah yang khas.

Berbeda dengan gerhana matahari yang terjadi saat Bulan menghalangi cahaya Matahari dan selalu terjadi pada fase bulan baru, gerhana bulan terjadi saat fase purnama.

Untuk mengamati fenomena ini, Stasiun Geofisika Gorontalo akan menggunakan berbagai peralatan canggih seperti teleskop, mounting, tripod, detektor, kompas, GPS, laptop, dan frame grabber.

Gerhana bulan pada 7 September 2025 ini merupakan bagian dari seri saros 128, tepatnya anggota ke-41 dari total 71 anggota. Gerhana sebelumnya dalam seri ini adalah pada 28 Agustus 2006, dan gerhana berikutnya akan terjadi pada 19 September 2043.

Berikut adalah perkiraan waktu fase-fase gerhana bulan total (Waktu Indonesia Tengah):

  • Gerhana Penumbra Mulai: 23.26
  • Gerhana Sebagian Mulai: 00.26
  • Gerhana Total Mulai: 01.30
  • Puncak Gerhana: 02.11
  • Gerhana Total Berakhir: 02.53
  • Gerhana Sebagian Berakhir: 03.56
  • Gerhana Penumbra Berakhir: 04.56

Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk menyaksikan keindahan alam semesta!

Scroll to Top