Jakarta – Sebuah pertemuan bersejarah terjadi di Beijing pada Selasa, 3 September 2025, mempertemukan Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Ini merupakan pertemuan pertama kalinya bagi ketiga pemimpin negara tersebut.
Xi Jinping menjamu Vladimir Putin dalam sebuah jamuan di Balai Agung Rakyat, menggambarkan hubungan erat keduanya sebagai "sahabat lama."
Di saat yang sama, kereta lapis baja yang membawa Kim Jong Un tiba di Beijing, dikonfirmasi oleh media pemerintah Korea Utara. Kehadiran Kim disambut hangat oleh pejabat tinggi China, termasuk Menteri Luar Negeri Wang Yi. Kim menyampaikan apresiasi atas sambutan tersebut.
Kedatangan Kim di Stasiun Kereta Beijing terjadi pada pukul 4 pagi waktu setempat. Intelijen Korea Selatan melaporkan bahwa Kim Ju Ae, putri Kim Jong Un, turut serta dalam lawatan ini.
Ketiga kepala negara ini berada di China untuk menghadiri parade militer dan peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua pada hari Rabu.
Analis politik menilai pertemuan ini mengindikasikan penguatan hubungan pertahanan, terutama setelah adanya pakta pertahanan antara Rusia dan Korea Utara pada tahun 2024. Potensi aliansi serupa antara China dan Korea Utara dapat mengubah peta kekuatan militer di kawasan Asia Pasifik dan menjadi tantangan serius bagi Amerika Serikat.
Dalam pidatonya sehari sebelumnya, Xi Jinping menekankan pentingnya perlawanan terhadap hegemoni, sebuah pesan yang dianggap sebagai kritik terhadap kebijakan negara-negara Barat. "Kita harus bersikap tegas terhadap hegemonisme dan politik kekuasaan," tegas Xi.