Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan berat pada perdagangan kemarin, Senin, 1 September 2025. IHSG ditutup di zona merah, merosot 1,21% dan menempatkan indeks pada posisi 7.736,06.
Pemicu utama penurunan ini adalah gelombang aksi jual yang dilakukan oleh investor asing. Secara keseluruhan, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) yang signifikan, mencapai Rp2,16 triliun di seluruh pasar saham. Di pasar reguler saja, net sell investor asing mencapai Rp2,14 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi target utama aksi jual asing. Nilai net sell pada saham BBCA mencapai Rp1,6 triliun. Akibat tekanan jual yang kuat ini, harga saham BBCA terkoreksi 0,93% dan berakhir pada level Rp8.000 per saham.
Berikut adalah daftar 10 saham dengan nilai net sell tertinggi oleh investor asing pada hari Senin, 1 September 2025:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp1,6 triliun
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp734,15 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp110,22 miliar
- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): Rp78,01 miliar
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM): Rp69,51 miliar
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp38,99 miliar
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Rp38,52 miliar
- PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Rp37,14 miliar
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF): Rp32,95 miliar
- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA): Rp24,36 miliar
Di sisi lain, terdapat pula saham yang menjadi incaran beli investor asing. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan net buy tertinggi, mencapai Rp261,17 miliar. Dorongan beli yang kuat ini mendorong harga saham ANTM naik 5,26%, ditutup pada level Rp3.200 per saham.