Waspada! Kasus ISPA di Tasikmalaya Melonjak Tajam Akibat Cuaca Ekstrem

Tasikmalaya menjadi sorotan dengan lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang signifikan. Data terbaru menunjukkan, sejak Januari hingga Agustus, tercatat 2.071 warga Tasikmalaya terinfeksi ISPA dan telah mendapatkan penanganan medis di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk RSUD Dr. Soekardjo dan rumah sakit swasta lainnya. Kabar baiknya, sebagian besar pasien telah pulih.

Peningkatan kasus ini disinyalir kuat berkaitan dengan cuaca yang tidak stabil dalam beberapa bulan terakhir. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengungkapkan bahwa perubahan cuaca ekstrem menjadi faktor utama penyebab melonjaknya jumlah pasien ISPA.

Gejala yang dialami pasien ISPA bervariasi, mulai dari batuk, pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, demam, hingga kesulitan bernapas. Beberapa pasien juga mengeluhkan sakit kepala, nyeri otot, lemas, suara serak, mual, diare, dan penurunan nafsu makan. Keluhan-keluhan ini seringkali dipicu oleh kualitas udara yang buruk.

Dampak cuaca tak menentu ini dirasakan oleh semua kelompok usia, dari balita hingga lansia. Kunjungan pasien ke puskesmas dengan keluhan serupa juga mengalami peningkatan. Meskipun banyak pasien yang dapat ditangani secara langsung atau rawat jalan, tingginya angka kasus ISPA tetap menjadi perhatian serius.

Saat ini, Kota Tasikmalaya berada di peringkat ke-10 di Jawa Barat dalam jumlah kasus ISPA, dengan 2.071 kasus tercatat. Kondisi ini diperparah oleh debu dan polusi lainnya.

Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah sangat disarankan untuk melindungi diri dari udara panas, kering, dan berdebu yang dapat memicu gangguan pernapasan. Kewaspadaan dan langkah pencegahan menjadi kunci untuk menekan penyebaran ISPA di Kota Tasikmalaya.

Scroll to Top