Film ‘Frankenstein’ arahan Guillermo del Toro sukses memukau Festival Film Internasional Venice ke-82. Karya ini mendapat standing ovation selama 13 menit, momen apresiasi terlama dalam sejarah festival.
Oscar Isaac, pemeran Dr. Victor Frankenstein, dan Jacob Elordi, yang berperan sebagai monster ciptaannya, tampak emosional saat menerima tepuk tangan meriah dari penonton. Del Toro sendiri terlihat menyapa penonton dan memberikan pelukan hangat kepada kedua aktor tersebut.
Film bergenre fiksi ilmiah ini juga masuk dalam nominasi Golden Lion, penghargaan tertinggi di Venice Film Festival. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang ‘Frankenstein’ yang menjadikannya tontonan wajib:
1. Adaptasi yang Mengagungkan Novel Klasik Mary Shelley
‘Frankenstein’ diadaptasi dari novel klasik karya Mary Shelley yang terbit pada tahun 1818. Guillermo del Toro mengungkapkan bahwa ia ingin menceritakan kembali kisah ini dengan sentuhan personal, namun tetap menghormati esensi dari karya Shelley. Baginya, ‘Frankenstein’ bukan hanya sekadar cerita horor, melainkan juga tragedi, romansa, dan refleksi filosofis tentang kemanusiaan.
2. Kekuatan Chemistry Antar Pemeran Utama
Oscar Isaac berhasil memerankan sosok Victor Frankenstein sebagai ilmuwan ambisius, egois, dan obsesif. Namun, sisi manusiawinya tetap terpancar, terutama melalui interaksinya dengan Jacob Elordi sebagai makhluk ciptaannya. Chemistry yang natural dan emosional antara keduanya membuat konflik dan ikatan antara pencipta dan ciptaan terasa begitu hidup dan menyentuh.
3. Proses Makeup Ekstensif untuk Karakter Ikonik
Jacob Erlodi harus menghabiskan waktu hingga 10 jam setiap hari di ruang makeup untuk bertransformasi menjadi monster yang nyaris tidak dikenali, dengan detail kulit tambal sulam yang rumit. Transformasi total ini menghasilkan penampilan yang menakutkan secara visual, sekaligus berhasil memunculkan sisi emosional dari sang makhluk.
4. Sinematografi Memukau & Musik Orkestra yang Mendalam
Film ini menggunakan pencahayaan, warna, dan framing yang memperkuat nuansa gotik dan dramatis. Set fisik nyata dan pencahayaan alami memberikan kesan autentik dan imersif pada setiap adegan. Musik orkestra megah yang digarap oleh komposer pemenang Oscar, Alexandre Desplat, berhasil membangun ketegangan, emosi, dan suasana magis di sepanjang cerita.
Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, tak heran jika ‘Frankenstein’ berhasil meraih standing ovation di Venice Film Festival dan menjadi salah satu film yang paling dinantikan penayangannya.