Waspada! Indonesia Darurat Tuberkulosis Anak: Kenali Gejala dan Pencegahannya

Indonesia menempati urutan kedua di dunia setelah India dalam jumlah kasus Tuberkulosis (TBC). Data terkini menunjukkan bahwa TBC menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak-anak di Indonesia, dengan lebih dari seratus ribu kasus tercatat pada kelompok usia 0-14 tahun. Kondisi ini menuntut perhatian dan tindakan pencegahan yang lebih intensif.

TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Umumnya menyerang paru-paru, namun juga dapat menginfeksi organ lain seperti otak, usus, kelenjar getah bening, ginjal, tulang, hingga kulit. Penularan terjadi melalui udara, saat penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara tanpa menutup mulut dan hidung. Anak-anak yang berinteraksi dekat dengan penderita sangat rentan tertular.

Kenali Gejala TBC pada Anak:

Penting bagi orang tua untuk waspada terhadap tanda-tanda TBC pada anak. Beberapa gejala yang patut diperhatikan meliputi:

  • Penurunan berat badan atau berat badan tidak naik selama dua bulan terakhir.
  • Demam berkepanjangan lebih dari dua minggu atau demam berulang tanpa penyebab yang jelas, biasanya tidak terlalu tinggi.
  • Batuk lebih dari dua minggu yang semakin parah dan tidak membaik meskipun sudah diberikan antibiotik.
  • Anak tampak lemas, lesu, dan kurang aktif bermain.
  • Muncul benjolan pada kelenjar di leher, bawah rahang, ketiak, atau selangkangan.

Gejala-gejala ini seringkali serupa dengan penyakit lain, oleh karena itu, pemeriksaan medis sangat penting untuk diagnosis yang akurat.

Diagnosis dan Pengobatan TBC pada Anak:

Mendiagnosis TBC pada anak lebih kompleks dibandingkan pada orang dewasa. Pemeriksaan dahak, yang umum dilakukan pada orang dewasa, seringkali sulit dilakukan pada anak-anak. Dokter biasanya menggunakan metode tambahan seperti tes tuberkulin, rontgen dada, dan sistem penilaian khusus yang menggabungkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan penunjang.

Kabar baiknya, TBC pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan teratur. Penting untuk diingat bahwa obat harus diminum secara disiplin hingga tuntas. Pengobatan yang tidak lengkap dapat menyebabkan TBC resistan obat, yang jauh lebih sulit diobati.

Langkah Pencegahan TBC pada Anak:

Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat dilakukan orang tua untuk melindungi anak dari TBC:

  • Berikan vaksinasi BCG pada bayi baru lahir.
  • Pastikan asupan gizi anak seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Identifikasi sumber penularan, seperti anggota keluarga yang menderita TBC, dan pastikan mereka mendapatkan pengobatan hingga sembuh.
  • Berikan Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada anak yang tinggal serumah dengan pasien TBC aktif.
  • Jaga kebersihan lingkungan rumah, pastikan tidak lembap dan mendapatkan cukup sinar matahari.

Meningkatkan kesadaran tentang gejala TBC pada anak sangat penting. Orang tua disarankan untuk memperhatikan tumbuh kembang anak dan segera membawa mereka ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala yang mencurigakan.

Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, TBC pada anak dapat diatasi. Selain itu, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran TBC di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Scroll to Top