Sebuah asteroid yang ukurannya setara dengan bus sekolah, baru saja ditemukan pada akhir Agustus lalu, diperkirakan akan melintas dekat Bumi pada tanggal 3 September 2025. Fenomena menarik ini baru akan terulang kembali satu abad kemudian, tepatnya pada tanggal 4 September 2125.
Asteroid yang diberi nama 2025 QV5 ini pertama kali terlihat pada 24 Agustus 2025. Dengan diameter sekitar 11 meter, asteroid ini bergerak dengan kecepatan luar biasa, mencapai lebih dari 22.400 km/jam.
Menurut perhitungan para ahli di NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL), asteroid ini akan melintas pada jarak sekitar 805.000 km dari Bumi. Meskipun terdengar dekat, jarak ini masih dianggap aman, kira-kira dua kali jarak Bumi ke Bulan.
Orbit Aman, Tidak Berpotensi Tabrakan
Asteroid 2025 QV5 memiliki orbit yang nyaris melingkar, mengelilingi Matahari setiap 359 hari. Lintasan asteroid ini seringkali berada di antara orbit Bumi dan Venus. Gaya gravitasi dari kedua planet tersebut memang sedikit memengaruhi lintasannya, namun para ilmuwan memastikan bahwa asteroid ini tidak memiliki potensi untuk bertabrakan dengan Bumi.
Bahkan jika asteroid ini memasuki atmosfer Bumi, ukurannya terlalu kecil untuk menimbulkan bahaya. Sebagian besar materialnya diperkirakan akan habis terbakar sebelum mencapai permukaan.
Target Observasi Radar NASA
Meskipun tidak menimbulkan ancaman, asteroid ini tetap menarik perhatian para ilmuwan. NASA telah menetapkan 2025 QV5 sebagai target pengamatan menggunakan teleskop radar Goldstone yang berlokasi di Barstow, California. Teleskop ini memang dirancang khusus untuk melacak dan memotret asteroid yang berada dekat dengan Bumi.
Menariknya, asteroid ini akan beberapa kali melakukan pendekatan ke Bumi dalam kurun waktu 100 tahun mendatang. Pada tahun 2026, 2025 QV5 hanya akan mendekat hingga jarak 5,3 juta km, dan pada tahun 2027 jaraknya akan semakin jauh.
Perlintasan dekat berikutnya baru akan terjadi pada 4 September 2125, sekitar satu abad setelah perlintasan yang akan datang. Pada saat itu, jaraknya diperkirakan sekitar 1,3 juta km dari Bumi.
Jalur Orbit Masih Bisa Berubah
Perlu dicatat bahwa perhitungan ini belum bersifat final. NASA menekankan bahwa data orbit asteroid dapat mengalami perubahan seiring dengan pengamatan yang lebih mendalam. Interaksi gravitasi dengan planet lain atau asteroid besar yang belum terdeteksi juga dapat memengaruhi jalur orbit asteroid. Dengan demikian, perlintasan di masa depan bisa sedikit berbeda dari perkiraan saat ini.
Meskipun asteroid 2025 QV5 tidak berbahaya, kehadirannya tetap menjadi pengingat akan betapa dinamisnya tata surya kita. Setiap perlintasan asteroid, meskipun berjarak ratusan ribu kilometer, selalu menarik untuk dipelajari. Pengamatan yang dilakukan saat ini dapat menjadi data berharga bagi para ilmuwan di masa depan, ketika asteroid yang sama kembali menyapa Bumi satu abad kemudian.