Para ilmuwan mengusulkan ide brilian: memanfaatkan Ganymede, bulan terbesar Jupiter dan Tata Surya, sebagai "radar" raksasa untuk mendeteksi materi gelap. Materi misterius ini, yang membentuk sebagian besar alam semesta, sulit dideteksi karena tidak berinteraksi dengan cahaya. Namun, keberadaannya dirasakan melalui efek gravitasi pada galaksi.
Selama ini, partikel materi gelap masih menjadi teka-teki. Ada beragam kandidat, mulai dari partikel ringan hingga objek super berat. Pendeteksian langsung pun belum membuahkan hasil.
Sebuah studi terbaru mengusulkan bahwa Ganymede, dengan lapisan esnya yang tebal dan stabil selama miliaran tahun, bisa menjadi tempat ideal untuk mencari jejak tabrakan materi gelap. Jika partikel materi gelap super berat menabrak es Ganymede dengan kecepatan tinggi, benturan tersebut bisa meninggalkan bekas unik: kawah dengan retakan dalam, lelehan es dalam jumlah besar, atau bahkan mineral dari lapisan bawah tanah yang terangkat ke permukaan.
Para peneliti meyakini bahwa karakteristik unik ini sulit dijelaskan oleh tabrakan biasa dan bisa menjadi tanda khusus interaksi materi gelap. Lapisan es Ganymede yang tebal dianggap mampu merekam jejak tabrakan ini, menjadikannya "detektor alami".
Kabar baiknya, dua misi antariksa besar, Europa Clipper dari NASA dan JUICE dari ESA, akan segera mengunjungi Jupiter. Kedua misi ini dilengkapi dengan radar dan kamera spektral canggih yang mampu memetakan permukaan dan lapisan es Ganymede dengan detail tinggi.
Para ilmuwan berharap misi ini dapat menemukan kawah-kawah aneh berdiameter kecil namun dengan volume lelehan yang signifikan. Data dan citra yang dikirimkan ke Bumi nantinya bisa memberikan petunjuk baru tentang sifat materi gelap.
Meskipun ide ini masih bersifat spekulatif dan memerlukan bukti lebih lanjut, banyak ilmuwan yang mendukung pendekatan ini. Prinsipnya dinilai menjanjikan, meskipun keberadaan partikel raksasa tersebut masih berupa hipotesis.
Jadi, apakah Ganymede benar-benar menyimpan kunci untuk mengungkap misteri materi gelap? Kita harus menunggu hingga misi luar angkasa tersebut tiba dan memberikan jawabannya.