Planet Y: Misteri Baru di Tepi Tata Surya yang Menarik Perhatian Astronom

Dugaan keberadaan Planet Y, yang bersembunyi jauh di luar orbit Neptunus, muncul sebagai penjelasan yang paling sederhana untuk anomali misterius yang teramati di Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper sendiri adalah wilayah dingin yang menyimpan sisa-sisa es pembentuk planet. Peneliti dari Princeton University, Amir Siraj, menemukan adanya pola aneh atau kemiringan pada orbit beberapa objek di sabuk tersebut.

Planet misterius ini diperkirakan memiliki massa antara Merkurius dan Bumi. Jika terbukti ada, Planet Y mengorbit Matahari pada jarak 100 hingga 200 Satuan Astronomi (SA), jauh melampaui orbit Neptunus.

Gravitasi Planet Y: Dalang di Balik Anomali?

Gravitasi Planet Y diduga menjadi penyebab objek-objek di sekitarnya terdorong miring sekitar 15 derajat dari bidang datar Tata Surya.

"Jika kelengkungan itu nyata, penjelasan paling logis adalah adanya planet yang belum ditemukan," kata Siraj, menambahkan bahwa kemungkinan anomali ini terjadi secara kebetulan hanya sekitar 2-4%. Para ahli memperkirakan massa Planet Y lebih besar dari Merkurius, tetapi ukurannya lebih kecil dari Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100 hingga 200 kali lebih jauh daripada Bumi.

Perbedaan Planet Y dengan Planet Kesembilan

Jonti Horner dari University of Southern Queensland, Australia, menilai bahwa kemungkinan keberadaan planet baru ini cukup beralasan. Ini menunjukkan bahwa pemahaman kita tentang wilayah terluar Tata Surya masih belum lengkap. Para astronom berpendapat bahwa planet seperti itu mungkin tidak terbentuk di lokasi sejauh itu dari Matahari, melainkan berasal dari luar Tata Surya pada masa awal pembentukannya.

Planet Y berbeda dari hipotesis Planet Kesembilan dalam hal lokasi dan pengaruhnya. Planet Kesembilan, jika ada, diperkirakan dapat menjelaskan pengelompokan orbit benda-benda pada jarak yang sangat jauh, sementara Planet Y lebih berkaitan dengan penjelasan mengapa bidang rata-rata Sabuk Kuiper tampak melengkung.

Selain Planet Kesembilan, para ilmuwan juga telah mengusulkan keberadaan Planet X sejak abad ke-19. Hingga saat ini, Planet X masih terbilang misterius.

Konfirmasi Keberadaan Planet Y dalam Waktu Dekat?

Jika bukan kebetulan, maka penjelasan paling masuk akal adalah planet dengan massa antara Merkurius dan Bumi mampu mengorbit matahari dengan jarak 100-200 SA. Planet seukuran Pluto juga mungkin ada, namun kurang cocok dengan data hasil penelitian.

Observatorium Vera C. Rubin akan segera beroperasi dan melakukan survei langit selama 10 tahun dengan menggunakan tingkat detail yang belum pernah ada sebelumnya. Para peneliti berharap observatorium ini dapat menemukan Planet Y secara langsung atau setidaknya mengumpulkan lebih banyak bukti dari tarikan gravitasinya.

"Observasi Rubin akan memperluas katalog objek trans-Neptunus secara drastis," kata Siraj, menambahkan bahwa jika Planet Y benar-benar ada, kita mungkin akan melihatnya dalam beberapa tahun pertama survei. Sejarah astronomi mengajarkan bahwa anomali kecil seringkali berakhir pada penemuan besar. Akankah Planet Y menjadi babak baru dalam pemahaman kita tentang kosmos? Waktu akan menjawab.

Scroll to Top