Istilah ‘taruna’ yang sempat mencuat usai pertemuan perwakilan pengemudi ojek online (ojol) dengan Wakil Presiden, ternyata memiliki makna khusus di kalangan komunitas ojol. Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto, menjelaskan bahwa panggilan ‘taruna’ merupakan hal yang umum digunakan oleh ketua komunitas ojol untuk menyebut anggotanya.
Andi menyayangkan adanya narasi negatif yang seringkali merendahkan profesi ojol. Ia menegaskan bahwa tidak semua pengemudi ojol berasal dari kalangan ekonomi bawah atau berpendidikan rendah. Bahkan, banyak pengemudi ojol yang memiliki latar belakang pendidikan di atas SMA, mulai dari lulusan S1 hingga S2.
Lebih lanjut, Andi menyoroti anggapan bahwa ojol hanya digeluti oleh mereka yang kurang mampu. Ia mencontohkan adanya seorang CEO perusahaan yang rela turun langsung menjadi pengemudi ojol untuk merasakan solidaritas dan dinamika di lapangan. Hal ini membuktikan bahwa profesi ojol tidak bisa dipandang sebelah mata dan terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang status sosial maupun pendidikan.
