Ahmad Sahroni, sosok yang kini dikenal sebagai anggota DPR RI, ternyata menyimpan kisah perjalanan hidup yang penuh liku. Lahir di Tanjung Priok, ia menempa diri dengan berbagai pekerjaan kasar demi membantu ekonomi keluarga. Mulai dari menjadi penyemir sepatu, tukang ojek payung, sopir, hingga mencuci di kapal pesiar, semua dilakoninya.
Titik balik kehidupannya terjadi ketika ia berprofesi sebagai sopir di PT. Millenium Inti Samudra. Kariernya meroket hingga menduduki posisi Direktur Operasional pada tahun 2002. Sejak saat itu, Sahroni sukses menjadi pebisnis dan meraih julukan "crazy rich". Setelah mapan secara finansial, ia melanjutkan pendidikan tinggi di bidang Ilmu Hukum.
Namun, siapa sangka, sebelum menjadi pengusaha sukses, Sahroni sempat mencoba berbagai profesi lain. Ia pernah melamar menjadi satpam, sales produk, hingga mengikuti seleksi Kopassus dan kepolisian.
"Dulu pernah daftar satpam di KBN, lolos. Daftar jadi sales Ajinomoto juga pernah ikut training," ungkap Sahroni dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Sahroni juga mengungkapkan alasan kegagalannya saat mendaftar Kopassus dan kepolisian. "Pernah daftar Kopassus, telat dari Kampung Rambutan karena naik ojek yang nggak boleh, langsung digampar di jalan," ujarnya. "Daftar polisi juga pernah, tapi karena nggak punya uang, ya nggak lolos."
Meski demikian, Sahroni tak patah arang. Ia berusaha bergaul dengan anak-anak konglomerat, yang kemudian memotivasinya untuk menjadi pengusaha. "Dulu ngumpul sama anak konglomerat, cuma gue doang yang nggak punya mobil, dibilang gembel," kenangnya.
Kini, Ahmad Sahroni tengah menjadi sorotan publik karena ucapannya yang dianggap merendahkan masyarakat. Rumahnya di Tanjung Priok bahkan menjadi sasaran amuk massa. Keberadaannya saat ini belum diketahui, meskipun beredar kabar bahwa ia telah melarikan diri ke luar negeri.