Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, mengecam tindakan Amerika Serikat yang mengerahkan kapal-kapal perangnya ke wilayah Karibia, khususnya di dekat Venezuela. Ortega menilai langkah tersebut hanyalah sebuah "sandiwara" perang melawan narkoba yang sebenarnya bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan Venezuela.
Sebelumnya, AS menyatakan bahwa pengerahan kapal perang itu adalah bagian dari operasi untuk memberantas perdagangan narkotika di Karibia selatan, dekat perairan Venezuela. Namun, tindakan ini memicu kemarahan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, yang menganggapnya sebagai "ancaman" bagi negaranya.
Dalam pidatonya, Ortega menuduh pemerintahan Trump menggunakan kapal-kapal perang AS untuk "mengintimidasi pemerintah Amerika Latin" dan mencoba melakukan penggulingan kekuasaan.
Pernyataan Ortega muncul setelah Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa angkatan laut AS telah menembak sebuah speedboat yang membawa sejumlah besar narkoba dari Venezuela. Trump mengklaim bahwa setidaknya 11 orang, yang disebutnya sebagai "narkoteroris", tewas dalam insiden tersebut.
Trump juga menuding awak kapal tersebut sebagai anggota geng Venezuela, Tren de Aragua, yang telah ditetapkan oleh Washington sebagai kelompok teroris. Lebih lanjut, Trump menuduh bahwa Tren de Aragua dikendalikan oleh Maduro, tuduhan yang telah dibantah oleh pemerintah Venezuela.
Menanggapi pengumuman Trump, Ortega mempertanyakan bukti yang mendasari klaim tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang tersebut adalah pengedar narkoba dan membawa narkoba ke Amerika Serikat, dan menyebutnya sebagai sebuah "sandiwara".