Kiper legendaris, Peter Schmeichel, meragukan kemampuan Gianluigi Donnarumma untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Ederson Moraes di Manchester City. Menurutnya, perbedaan signifikan dalam kemampuan membangun serangan dari belakang menjadi faktor krusial.
Manchester City baru saja mendatangkan Donnarumma dari Paris Saint-Germain dengan mahar 30 juta euro, mengikatnya selama lima tahun. Kedatangannya diproyeksikan sebagai pengganti Ederson yang hijrah ke Fenerbahce.
Ederson meninggalkan Etihad Stadium setelah delapan tahun mengawal gawang The Citizens, berkontribusi dalam raihan 18 trofi. Tugas berat menanti Donnarumma untuk melanjutkan warisan tersebut.
Schmeichel berpendapat, Ederson sangat ideal dengan filosofi Pep Guardiola yang mengedepankan build-up dari lini belakang. Kiper asal Brasil itu piawai menguasai dan mendistribusikan bola dengan akurat, sebuah kemampuan yang dinilai kurang dimiliki Donnarumma.
Meskipun Donnarumma tampil impresif di bawah mistar PSG dan turut mengantarkan timnya meraih treble, keterlibatannya dalam distribusi bola tidak terlalu menonjol.
"Saat menghadapi Man City, pelatih menginstruksikan pemain untuk tidak menekan Ederson, karena itu hanya membuang energi. Dia mampu memainkan umpan-umpan pendek di depan gawangnya sendiri, bahkan di bawah tekanan. Dia juga bisa melepaskan umpan sejauh 80 yard. Dia adalah ancaman yang nyata," ungkap Schmeichel.
"Donnarumma memiliki musim yang sangat baik bersama PSG dan berperan penting dalam keberhasilan mereka menjuarai Liga Champions. Dia cukup baik dengan kakinya, tetapi dia bukanlah Ederson – tidak ada yang seperti Ederson," pungkasnya.
