Skizofrenia, sebuah kondisi kesehatan mental yang kerap disalahpahami, seringkali dikaitkan dengan kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif. Padahal, kedua kondisi ini sangat berbeda. Skizofrenia, yang namanya berasal dari bahasa Yunani yang berarti "pikiran terbelah," menggambarkan kondisi di mana fungsi-fungsi psikologis dalam pikiran terpecah. Sementara itu, gangguan identitas disosiatif ditandai dengan adanya dua atau lebih kepribadian yang berbeda yang mengendalikan perilaku seseorang, menyebabkan hilangnya ingatan ketika salah satu kepribadian tersebut menghilang.
Skizofrenia merupakan penyakit mental yang berat, seringkali muncul di usia dewasa muda, antara 15 hingga 25 tahun. Sayangnya, stigma negatif melekat pada penderita skizofrenia, dengan anggapan bahwa mereka berbahaya, pemarah, psikotik, dan gila. Padahal, kenyataannya, penderita skizofrenia lebih mungkin merasa tidak aman daripada membahayakan orang lain.
Henry Cockburn, seorang mahasiswa seni, mengalami episode psikosis di usia 20 tahun dan awalnya mengira itu adalah pengalaman spiritual. Ia merasa diikuti oleh "kekuatan jahat" yang membuatnya melakukan perjalanan jauh tanpa alas kaki dan mencoba berenang di air beku untuk melarikan diri. Untungnya, ia diselamatkan dan didiagnosis menderita skizofrenia.
Skizofrenia memengaruhi sekitar 24 juta orang di seluruh dunia dan ditandai dengan delusi (keyakinan palsu), halusinasi (melihat atau mendengar hal yang tidak nyata), pemikiran yang tidak teratur, dan kurangnya motivasi. Faktor risiko skizofrenia meliputi kombinasi genetika, kimia otak, faktor lingkungan seperti stres dan trauma, serta penggunaan ganja pada usia muda.
Meskipun tidak dapat disembuhkan, gejala skizofrenia dapat dikelola secara efektif dengan pengobatan, termasuk obat antipsikotik dan terapi bicara seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Kisah Henry Cockburn menjadi bukti bahwa penderita skizofrenia tetap dapat meraih kesuksesan. Ia berhasil menyelesaikan studinya dan menjadi seorang seniman, serta berbagi pengalamannya untuk menginspirasi orang lain.
Penting untuk diingat bahwa penderita skizofrenia tidak sendirian. Dengan pengobatan dan dukungan yang tepat, mereka dapat menjalani kehidupan yang bermakna dan produktif.