Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menepis berbagai spekulasi liar yang beredar terkait kondisi kesehatannya. Bantahan ini muncul setelah serangkaian rumor, bahkan ada yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia dan ditutupi oleh Gedung Putih, ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menegaskan bahwa rumor-rumor tersebut adalah "berita palsu". Ketidakmunculannya di publik dan absennya konferensi pers selama beberapa hari memicu spekulasi liar tersebut. Terlebih, sebagai presiden yang dikenal gemar publisitas, absennya Trump menimbulkan tanda tanya.
Sebagai presiden tertua yang pernah terpilih, ditambah dengan foto-foto terbaru yang memperlihatkan memar di tangan dan pergelangan kaki yang bengkak, Gedung Putih dianggap sengaja menyembunyikan sesuatu terkait kesehatan Trump. Beberapa pengguna media sosial bahkan berspekulasi bahwa presiden ke-47 AS itu telah meninggal dunia.
Menanggapi pertanyaan wartawan Fox News, Peter Doocy, tentang rumor kematiannya, Trump menjawab bahwa ia tidak melihat rumor tersebut. Ia kembali menegaskan bahwa itu adalah berita palsu.
Sebelumnya, Gedung Putih menjelaskan bahwa perubahan warna pada tangan kanan Trump disebabkan oleh iritasi jaringan akibat sering berjabat tangan dan penggunaan aspirin sebagai bagian dari perawatan kardiovaskular. Pembengkakan pada kaki Trump disebabkan oleh insufisiensi pembuluh vena kronis, kondisi pembuluh vena jinak yang umum terjadi.
Dokter kepresidenan AS, Sean Barbabella, menyatakan bahwa Trump tetap dalam kondisi kesehatan yang sangat baik meskipun mengalami kondisi tersebut. Trump sendiri seringkali membanggakan kesehatannya dan tingkat energinya yang tinggi, bahkan pemerintah AS sempat mengunggah gambar yang menggambarkan dirinya sebagai "Superman".