Rabu, 3 September 2025, sebuah gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6 mengguncang wilayah timur Afghanistan, meninggalkan luka mendalam bagi negara tersebut. Dampak gempa ini sangat besar, dengan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 1.400 jiwa.
Bencana ini memporak-porandakan Provinsi Kunar, wilayah yang paling terdampak. Juru bicara pemerintah Taliban melaporkan 1.411 kematian dan 3.124 luka-luka di provinsi tersebut. Lebih dari 8.000 rumah hancur, menimbulkan kekhawatiran bahwa banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan. Bulan Sabit Merah Afghanistan mengkhawatirkan banyak korban masih tertimbun.
Selain Kunar, Provinsi Nangarhar juga mengalami dampak gempa. Kepala badan bencana nasional Afghanistan menyatakan bahwa jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah.
Upaya penyelamatan terhambat oleh medan yang sulit dan cuaca buruk. Area pegunungan terpencil di sepanjang perbatasan Pakistan menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelamat. Ratusan rumah yang terbuat dari lumpur dan bata rata dengan tanah. Operasi penyelamatan difokuskan pada empat desa yang paling parah terdampak di Kunar.
Afghanistan memang rentan terhadap gempa bumi, terutama di wilayah pegunungan Hindu Kush, tempat bertemunya lempeng tektonik India dan Eurasia. Episentrum gempa berada pada kedalaman yang relatif dangkal, hanya 8 kilometer, yang menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
Tentara dan warga Taliban turut serta dalam pendistribusian bantuan kepada para korban gempa, menunjukkan solidaritas di tengah tragedi.