Animator Pakistan Galang Dana untuk Tuntut Film ‘Merah Putih: One for All’

Animator dan seniman digital independen asal Pakistan, Junaid Miran, berjuang mengumpulkan dana untuk membiayai tuntutan hukumnya terhadap pembuat film animasi ‘Merah Putih: One for All’.

Miran sebelumnya menuduh film tersebut menggunakan aset karakter ciptaannya tanpa izin. Meskipun bertekad untuk menuntut, Miran mengakui keterbatasan finansialnya sebagai seniman independen. Biaya hukum di negara lain, termasuk biaya pengacara, administrasi, dan perjalanan, membutuhkan modal yang besar.

Untuk mengatasi kendala ini, Miran mengajak warganet untuk mendukungnya dengan membeli karya seninya. Ia menawarkan 10 karya khusus bertema budaya Indonesia dan merah putih di platform Patreon dengan harga sekitar Rp82 ribu per karya. Miran menjanjikan tidak akan menagih royalti jika karya yang dibeli digunakan kembali untuk tujuan komersial.

"Jika kita mencapai target dana yang dibutuhkan untuk biaya hukum, saya berjanji akan menyelesaikan ini sampai tuntas," tegas Miran dalam video yang diunggah di YouTube. Ia berjanji akan menyewa pengacara, mengajukan tuntutan, dan hadir di pengadilan untuk membela haknya.

Miran berharap dukungan dari komunitas daring akan memberinya kekuatan dan tekad untuk melawan dugaan pelanggaran hak cipta ini. Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak pembuat film ‘Merah Putih: One for All’ terkait rencana gugatan ini.

Scroll to Top