Pasar keuangan Indonesia menunjukkan resiliensinya, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah sama-sama menguat di tengah sentimen positif. Kepercayaan investor kembali tumbuh berkat data ekonomi domestik yang menggembirakan dan meredanya tensi demonstrasi.
IHSG berhasil mematahkan tren pelemahan dua hari sebelumnya dan ditutup di level 7.801,58, naik 0,85%. Sektor properti, barang baku, dan industri menjadi motor penggerak utama. Saham-saham emiten pertambangan, terutama BRPT dan ANTM, memimpin kenaikan indeks.
Rupiah juga menunjukkan performa solid dengan menguat 0,09% ke Rp16.395 per dolar AS. Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar melalui intervensi di pasar valas. Gubernur BI, Perry Warjiyo, optimis rupiah dapat terus menguat hingga mencapai level Rp16.300.
Berbanding terbalik, Wall Street mengalami penurunan tajam akibat kekhawatiran investor terhadap potensi kenaikan imbal hasil obligasi dan ketidakpastian kebijakan tarif Presiden AS saat itu, Donald Trump. Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak terpuruk.
Sentimen pasar hari ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk perkembangan aksi demonstrasi, data ekonomi global terbaru, dan kebijakan moneter BI. Investor juga akan mencermati rilis data lowongan pekerjaan JOLTS AS dan PMI Jasa Caixin China.
Gubernur BI juga menyampaikan optimisme terhadap tren penurunan suku bunga perbankan dan memastikan suku bunga deposito serta kredit akan menurun setelah penurunan BI-Rate. BI juga memberikan perhatian khusus pada suku bunga kredit, mengingat pengaruhnya langsung terhadap dunia usaha.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah tidak akan menaikkan tarif pajak atau mengenakan pajak baru untuk meningkatkan penerimaan negara.
PMI Manufaktur AS menunjukkan pertumbuhan positif, namun pertumbuhan ekonomi AS secara keseluruhan melambat. The Fed Atlanta telah merevisi hasil GDP Now kuartal III 2025 dari 3,5% menjadi 3,0%.
Pasar akan terus memantau perkembangan pidato Donald Trump yang menyinggung tentang penegakan hukum imigrasi, markas Komando Luar Angkasa AS, dan tarif impor.
Sejumlah agenda ekonomi dan emiten juga akan menjadi perhatian investor, termasuk penandatanganan kesepakatan antara Maybank Indonesia dan Bank Nano Syariah, Public Expose JAPFA, rilis data GDPNow Atlanta Fed, Lowongan Pekerjaan JOLTS AS, dan PMI Jasa Caixin China.