Bank Indonesia Terlibat dalam Skema "Burden Sharing" untuk Program Prioritas Pemerintah

Bank Indonesia (BI) mengambil langkah signifikan dengan berpartisipasi dalam skema "burden sharing" guna mendukung pendanaan program-program prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Bentuk dukungan ini diwujudkan melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder, dengan nilai yang telah mencapai Rp 200 triliun.

Menurut keterangan resmi dari Bank Indonesia, kebijakan ini adalah bagian dari upaya untuk meringankan beban biaya yang terkait dengan program ekonomi kerakyatan dalam Asta Cita. Tujuannya adalah menjaga stabilitas ekonomi melalui sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. BI menekankan bahwa dukungan ini tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian yang ketat dalam kebijakan moneter.

Sinergi kebijakan fiskal dan moneter ini mengacu pada prinsip-prinsip yang bijaksana, menjaga disiplin pasar, dan integritas pasar. Dalam skema burden sharing ini, pembagian beban bunga dilakukan dengan membagi rata biaya bunga atas penerbitan SBN untuk program pemerintah terkait Perumahan Rakyat dan Koperasi Desa/Kelurahan (KDMP). Pembagian ini dilakukan setelah dikurangi penerimaan atas penempatan dana Pemerintah untuk kedua program tersebut di perbankan domestik.

Implementasinya berupa pemberian tambahan bunga terhadap rekening Pemerintah yang ada di BI, sesuai dengan peran BI sebagai pemegang kas Pemerintah. Besaran tambahan beban bunga oleh BI kepada Pemerintah tetap konsisten dengan program moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi, memberikan ruang fiskal, dan meringankan beban masyarakat.

Pembelian SBN di pasar sekunder dilakukan secara terukur, transparan, dan konsisten dengan upaya menjaga stabilitas ekonomi, sehingga kredibilitas kebijakan moneter tetap terjaga.

Gubernur BI sebelumnya menjelaskan bahwa dana hasil pembelian SBN tersebut digunakan untuk membiayai program Perumahan Rakyat serta Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. BI dan Kementerian Keuangan sepakat menanggung beban bunga secara bersama, misalnya untuk pendanaan Perumahan Rakyat, beban bunga ditanggung bersama dengan porsi yang sama.

Scroll to Top