Bahaya Minuman Energi: Pemuda Alami Gagal Jantung dan Ginjal Akibat Konsumsi Berlebihan

Seorang pemuda berusia 21 tahun di Inggris harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif akibat gagal jantung dan ginjal. Kasus ini dipicu oleh kebiasaan buruknya mengonsumsi minuman energi dalam jumlah yang sangat besar.

Menurut laporan yang dipublikasikan dalam BMJ Case Reports pada 15 April 2025, pasien tersebut secara rutin meminum empat kaleng minuman energi berukuran 500 ml setiap hari. Kebiasaan ini berlangsung selama dua tahun terakhir.

Dengan mengonsumsi empat kaleng minuman energi, pemuda tersebut menelan sekitar 640 mg kafein setiap hari. Jumlah ini jauh melampaui batas aman yang direkomendasikan, yaitu 400 mg per hari.

Sebelum kondisinya memburuk, pasien mengalami berbagai gejala seperti tremor, sesak napas, dan gangguan pencernaan yang parah. Akibatnya, ia terpaksa berhenti kuliah.

Kasus ini menjadi peringatan serius tentang bahaya konsumsi minuman energi berlebihan. Minuman energi sering kali mengandung kafein dalam dosis tinggi yang dapat menimbulkan efek samping toksik.

Kafein, zat psikoaktif yang populer, memang dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan fokus dan energi. Namun, konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan, jantung berdebar-debar, dan tekanan darah rendah. Dalam kasus yang ekstrim, overdosis kafein dapat menyebabkan hilangnya kesadaran bahkan kematian.

Overdosis kafein juga dapat memicu asidosis metabolik, kondisi serius di mana terjadi penumpukan asam dalam tubuh yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

Minuman energi, dengan kandungan kafein yang pekat, lebih berisiko menyebabkan overdosis dibandingkan kopi atau teh. Bentuk kafein yang paling berbahaya adalah bubuk kafein dalam suplemen, di mana satu sendok dapat mengandung kafein setara dengan 50 cangkir kopi.

Kasus ini menekankan pentingnya kesadaran masyarakat, terutama anak-anak, tentang potensi bahaya minuman energi. Konsumsi minuman energi harus dilakukan dengan bijak dan dalam batas yang wajar untuk menghindari risiko kesehatan yang serius.

Scroll to Top