Kasus HIV di Simalungun Mengkhawatirkan, Upaya Pencegahan Digencarkan

Kabupaten Simalungun menghadapi tantangan serius dengan peningkatan kasus Orang dengan HIV (ODHIV). Data terbaru menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, mendorong Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah-langkah proaktif.

Hingga Agustus 2025, tercatat 654 kasus ODHIV di wilayah ini. Dari jumlah tersebut, 402 orang sedang menjalani pengobatan. Sebagian kecil dirujuk ke fasilitas kesehatan di luar Simalungun, namun sayangnya ada pula yang tidak dapat ditindaklanjuti. Menariknya, sebagian besar kasus berasal dari luar Simalungun (78 orang), sedangkan sisanya (324 orang) merupakan warga Simalungun sendiri.

Untuk menekan laju penularan dan mengurangi angka kasus baru, Dinas Kesehatan Simalungun menerapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah penyediaan Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP), sebuah metode pencegahan HIV yang ditujukan bagi kelompok berisiko tinggi seperti lelaki seks lelaki (LSL) dan wanita pekerja seks (WPS). Selain itu, sosialisasi mengenai bahaya HIV terus digalakkan kepada masyarakat luas.

Menyadari pentingnya dukungan sosial bagi ODHIV, Dinas Kesehatan juga bekerja sama dengan berbagai lembaga dan komunitas. Kemitraan ini bertujuan untuk memerangi stigma dan diskriminasi yang seringkali dihadapi oleh pengidap HIV.

Bersama organisasi seperti KPA, KDS, CARITAS, dan Medan Plus, tenaga kesehatan aktif melakukan sosialisasi anti-stigma di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes). Upaya sosialisasi HIV juga menyasar para pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat umum. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan kesadaran masyarakat akan HIV meningkat dan stigma negatif dapat dihilangkan, sehingga ODHIV dapat menjalani hidup dengan lebih baik.

Scroll to Top