Harga Emas Dunia Terkoreksi Setelah Sentuh Rekor Tertinggi, Peluang Profit Taking?

Harga emas global mengalami penurunan setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Koreksi ini dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan oleh para investor.

Pada perdagangan terkini, harga emas spot tercatat turun sebesar 0,3% menjadi US$ 3.546,73 per troy ons. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh level tertinggi di US$ 3.578,50 per troy ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga mengalami penurunan sebesar 0,8% menjadi US$ 3.605,60 per troy ons.

Meskipun mengalami koreksi, tren harga emas secara umum masih menunjukkan penguatan (bullish) dalam beberapa hari terakhir. Hal ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Selain itu, pasar juga menantikan rilis data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada pekan ini.

Menurut analis, koreksi harga emas saat ini merupakan peluang bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung. Namun, secara fundamental, harga emas masih berpotensi untuk kembali menguat.

"Kita telah melihat sedikit aksi ambil untung, tetapi emas masih dalam kondisi bullish saat ini. Ekspektasi penurunan suku bunga dan kekhawatiran atas independensi Federal Reserve akan meningkatkan permintaan aset safe haven," ujar seorang analis.

Bahkan, beberapa analis memprediksi harga emas dapat menembus level US$ 3.800 per troy ons dalam waktu dekat.

Data terbaru dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan penurunan jumlah lowongan pekerjaan yang lebih besar dari perkiraan. Hal ini semakin memperkuat keyakinan pasar terhadap ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Gubernur The Fed juga mengindikasikan bahwa bank sentral sebaiknya memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya. Ekspektasi pemangkasan suku bunga kini mencapai 97%, dengan perkiraan penurunan sebesar 25 basis poin pada tanggal 17 September mendatang.

Scroll to Top