JAKARTA – Sebuah insiden mencurigakan terungkap terkait aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Jakarta pada akhir Agustus lalu. Selain pembatasan akses media sosial, muncul dugaan sabotase jaringan telekomunikasi yang menyebabkan gangguan sinyal.
Sebuah foto yang beredar di media sosial X (Twitter) memperlihatkan kondisi server optik yang terbakar. Perangkat jaringan yang hangus tersebut ditemukan di dalam sebuah boks di pinggir jalan.
"Tau sekarang kenapa di lokasi kalian tidak ada sinyal? Orang marah mana yang nargetin bakar server optik?" tulis pemilik akun yang mengunggah foto tersebut.
Warganet lainnya menduga bahwa insiden ini membutuhkan investigasi mendalam karena diperlukan keahlian khusus untuk mengidentifikasi target dan alasan di balik perusakan tersebut.
Berdasarkan informasi pada foto, kejadian ini diduga berlangsung di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, pada tanggal 30 Agustus 2025.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak operator telekomunikasi maupun kepolisian mengenai dugaan pembakaran server optik ini. Namun, banyak warganet meyakini bahwa insiden ini menjadi penyebab utama gangguan sinyal di beberapa lokasi demonstrasi.
Sebagai informasi, fiber optik merupakan media transmisi fisik yang mentransmisikan informasi dengan mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Teknologi ini memungkinkan pengiriman data dengan kecepatan dan kapasitas tinggi, serta kerap digunakan untuk menghubungkan dua titik jaringan dengan daya besar.
Perkembangan teknologi yang pesat mendorong kebutuhan akan media transmisi yang mampu menyalurkan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang bersamaan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.