Balikpapan Waspada: Kasus HIV Tertinggi Kedua di Kalimantan Timur

Kota Balikpapan menempati urutan kedua di Kalimantan Timur dengan jumlah kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) terbanyak setelah Samarinda. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan bahwa ratusan kasus HIV baru terdeteksi di Balikpapan dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati, mengingatkan bahwa HIV/AIDS berkaitan erat dengan perilaku berisiko. Kondisi ini, jika diabaikan, berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di masa depan.

Fokus Dinas Kesehatan saat ini adalah menangani pasien yang telah terinfeksi HIV/AIDS. Namun, untuk mencegah penularan, diperlukan kerjasama dengan DP3AKB dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, mengingat HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh perilaku tertentu.

Kelompok yang paling rentan terhadap HIV/AIDS adalah pria yang berhubungan seks dengan pria (LSL) dan pengguna narkoba suntik yang berbagi jarum. Penyakit ini tidak mudah dikenali secara visual seperti penyakit flu atau batuk. Satu-satunya cara untuk mendeteksinya adalah melalui tes laboratorium. Oleh karena itu, fasilitas kesehatan di Balikpapan ditingkatkan kemampuannya untuk melakukan deteksi dini.

Dinas Kesehatan Balikpapan telah melatih tenaga medis, menyediakan fasilitas yang dibutuhkan, dan mendistribusikan alat medis habis pakai untuk tes HIV. Pemeriksaan juga secara proaktif dilakukan pada kelompok berisiko tinggi, termasuk ibu hamil, karena potensi penularan dari pasangan.

Selain layanan medis, peran keluarga dan masyarakat juga sangat penting. Menjalani kehidupan beragama, setia pada pasangan, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat adalah kunci untuk mencegah penularan HIV/AIDS.

Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan warga dengan gejala yang mengarah pada HIV/AIDS. Dinas Kesehatan bekerja sama dengan DP3AKB, Dinas Sosial, relawan masyarakat seperti Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Pusat Pembelajaran Keluarga (PPATBM) dalam penanganan kasus.

Gejala HIV/AIDS seringkali baru muncul ketika pasien telah memasuki tahap lanjut atau AIDS, seperti diare kronis, tuberkulosis (TBC) yang sulit disembuhkan, atau infeksi kronis lainnya. Deteksi dini dan edukasi masyarakat dinilai sangat penting untuk menekan penyebaran HIV/AIDS di Balikpapan.

Scroll to Top