Artis dan politisi Uya Kuya membantah keras rumor yang menyebutkan dirinya melarikan diri ke luar negeri usai rumahnya didatangi sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu (30/8) lalu. Uya menegaskan bahwa ia masih berada di Indonesia, berlindung di sebuah "safe house" atau rumah aman.
Uya Kuya akhirnya muncul di hadapan publik didampingi sang istri, Astrid Kuya, saat mendatangi Polres Metro Jakarta Timur. Ini adalah penampilan perdananya sejak insiden yang menimpanya.
"Demi Allah, saya tidak ke luar negeri," tegas Uya Kuya di Polres Metro Jakarta Timur, pada Rabu (3/9). "Saya terus terang, saya masih di safe house, di rumah aman," imbuhnya.
Ia mengakui sempat membatasi diri untuk bepergian, terutama setelah kejadian penggerudukan rumahnya. Uya baru keluar secara diam-diam pada Selasa (2/9), sebelum akhirnya tampil di depan publik sehari setelahnya.
Penjelasan ini disampaikan Uya Kuya untuk membantah narasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan dirinya terlihat di bandara, hendak pergi ke luar negeri. Foto dan video yang menampilkan sosok mirip dirinya pun sempat viral.
Uya memastikan bahwa foto dan video tersebut adalah hoaks dan menilai narasi tersebut sengaja dihembuskan untuk memperkeruh suasana. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam menyikapi informasi yang beredar di internet.
"Ini baru pertama kali lagi saya keluar dan bertemu orang ramai. Kemarin keluar saja diam-diam, baru sekarang berani keluar," ungkapnya.
"Jadi, mohon lebih cerdas melihat. Jangan tergiring hoaks-hoaks di medsos. Ada video saya joget-joget segala macam, itu yang menggiring, memanas-manasi seolah-olah pokoknya intinya itu," lanjut Uya Kuya.
Sebelumnya, rumah Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur, didatangi sekelompok orang pada Sabtu (30/8) malam. Uya Kuya telah mengonfirmasi kejadian tersebut dan mengaku ikhlas. Bahkan, kucing peliharaannya pun ikut diambil. Salah satu kucingnya kemudian diselamatkan oleh Sherina Munaf dan timnya.
Uya Kuya juga menyampaikan permintaan maaf terkait aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia beberapa waktu lalu yang berujung ricuh. Aksi demonstrasi tersebut dipicu oleh berbagai isu, termasuk kebijakan tunjangan anggota DPR dan respons anggota dewan yang dinilai kurang peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
