Kasus campak kembali menghantui sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Sumenep. Anak-anak adalah kelompok yang paling berisiko, bahkan tak jarang mengalami komplikasi serius hingga menyebabkan kematian. Namun, jangan panik! Campak sebenarnya bisa dicegah melalui imunisasi.
Meski begitu, penting bagi orang tua untuk mengetahui langkah-langkah penanganan awal di rumah agar kondisi anak tidak memburuk.
Kenali Gejala Campak:
Gejala awal campak biasanya ditandai dengan:
- Demam tinggi hingga 40 derajat Celsius
- Batuk
- Pilek
- Mata merah
Setelah tiga hingga empat hari, ruam kemerahan akan muncul di seluruh tubuh. Ciri khas lainnya adalah munculnya bercak putih kecil di dalam mulut, yang disebut koplik spot. Perlu diingat, ruam campak akan menghitam sebelum sembuh.
Tips Penanganan Awal di Rumah:
Sebelum membawa anak ke dokter, ada beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah untuk meringankan gejala:
- Istirahat Cukup: Pastikan anak beristirahat yang cukup agar tubuhnya memiliki energi untuk melawan infeksi.
- Cukupi Kebutuhan Cairan: Pastikan anak minum cukup air untuk mencegah dehidrasi.
- Obat Penurun Panas: Jika demam tinggi, berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter.
- Jaga Kebersihan Mata: Jauhkan anak dari cahaya terang yang dapat membuat mata tidak nyaman.
- Isolasi Mandiri: Lakukan isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan ke anggota keluarga lain, karena campak menular melalui percikan droplet dari batuk atau pilek.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera bawa anak ke dokter jika ruam mulai muncul pada hari ketiga. Penanganan awal ini bertujuan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pencegahan adalah Kunci
Imunisasi campak adalah cara paling efektif untuk melindungi anak dari penyakit ini. Vaksinasi campak sebaiknya diberikan pertama kali pada usia sembilan bulan, diikuti dengan booster saat anak berusia 15 hingga 18 bulan.