Mark Rutte: Rusia Tak Berhak Veto Kehadiran Pasukan Barat di Ukraina

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki hak untuk melarang negara-negara Barat mengirimkan pasukan ke Ukraina. Pernyataan ini muncul di tengah diskusi mengenai jaminan keamanan bagi Ukraina jika tercapai gencatan senjata dengan Rusia.

Rutte menyatakan bahwa Ukraina adalah negara berdaulat dan berhak menentukan kebijakan dalam negerinya sendiri, termasuk mengizinkan kehadiran pasukan asing di wilayahnya. "Mengapa kita peduli dengan pendapat Rusia tentang pasukan di Ukraina? Bukan mereka yang memutuskan," tegas Rutte.

Koalisi sukarela yang dipelopori oleh Prancis dan Inggris tengah menyusun kontribusi terhadap rencana jaminan keamanan untuk Ukraina. Rutte menambahkan, "Jika Ukraina ingin menempatkan pasukan jaminan keamanan di Ukraina untuk mendukung kesepakatan damai, itu terserah mereka."

Rutte juga mengkritik kecenderungan untuk memberikan terlalu banyak pengaruh kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, dan menyerukan agar pandangan Rusia tidak dijadikan penentu dalam isu ini.

Rusia sendiri telah berulang kali menentang keras pengerahan pasukan Barat di Ukraina, bahkan sebagai bagian dari solusi damai potensial.

Sejumlah negara Eropa berharap rencana yang jelas mengenai "pasukan penenang" untuk Ukraina dapat meyakinkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk melanjutkan dukungan militer kepada Ukraina. Trump sebelumnya telah berupaya mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, namun Moskow belum bersedia mengadakan perundingan langsung antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Scroll to Top