Kepala pemandu bakat Timnas Indonesia, Simon Tahamata, melontarkan kritik pedas terhadap Mees Hilgers yang dianggap lebih mementingkan urusan pribadi ketimbang panggilan membela skuad Garuda.
Hilgers, yang masuk dalam daftar 27 pemain pilihan Patrick Kluivert untuk FIFA Matchday September 2025, mendadak meminta izin absen dengan alasan ingin fokus menyelesaikan proses transfer klub. Timnas Indonesia sendiri dijadwalkan menghadapi Taiwan dan Lebanon di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Keputusan bek Twente ini menuai kekecewaan, salah satunya dari Simon Tahamata. Menurutnya, Hilgers belum menunjukkan komitmen penuh untuk membela Timnas Indonesia.
Tahamata menyayangkan absennya Hilgers dalam dua laga uji coba tersebut yang dinilai merugikan tim. Ia menekankan bahwa membela tim nasional seharusnya menjadi prioritas, apalagi Hilgers sudah berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).
"Timnas Indonesia punya hak untuk memanggil pemain, karena mereka harus melakukannya. Mereka harus membela Timnas," tegas Simon.
Ia menambahkan, jika Hilgers benar-benar ingin bermain untuk Indonesia, ia seharusnya melakukan segalanya untuk bisa hadir, bukan bersikap setengah-setengah.
Tahamata juga mengingatkan Hilgers untuk bijak dalam mengambil keputusan. "Membela Timnas Indonesia bukan hanya sekadar soal klub, tetapi juga pilihan hidup yang menuntut keberanian dan totalitas," jelasnya.
Ia berharap Hilgers tidak ragu dan memberikan segalanya untuk tim Merah Putih. Tahamata memahami bahwa keputusan ini juga melibatkan pertimbangan keluarga. Namun, ia mengingatkan bahwa jarak antara Belanda dan Belgia tidak terlalu jauh, sehingga seharusnya bukan menjadi penghalang utama.
"Jika Anda percaya sesuatu, ikuti apa kata hati Anda," pungkas Tahamata.