Varises, yang seringkali kita lihat di kaki, ternyata bisa menyerang organ tubuh lainnya. Salah satu contohnya adalah ambeien, yang merupakan varises pada pembuluh darah vena di area anus. Mengapa ini bisa terjadi?
Ambeien muncul akibat pembuluh darah vena mengalami penurunan atau pembesaran karena gangguan anatomi. Pembuluh darah vena tersebut seolah "anjlok," sehingga membesar dan menyebabkan ambeien.
Varises sendiri pada dasarnya adalah kelainan pada katup pembuluh darah vena. Katup yang seharusnya menutup rapat dan mencegah darah kembali turun, justru mengalami kebocoran. Akibatnya, darah yang seharusnya naik ke jantung malah berbalik arah, menyebabkan pembuluh darah vena melebar dan berkelok-kelok.
Selain kaki dan anus, varises juga bisa terjadi di kerongkongan atau esofagus. Kondisi ini disebut varises esofagus, dan sangat berbahaya karena berpotensi menyebabkan perdarahan. Varises esofagus biasanya disebabkan oleh tekanan tinggi akibat kerusakan hati, seperti sirosis hepatis.
Varises esofagus terjadi karena tekanan dari liver yang rusak menyebabkan pembuluh darah vena di kerongkongan membesar. Jika pembuluh darah ini pecah, perdarahan hebat bisa terjadi.
Penanganan varises berbeda-beda tergantung lokasinya. Varises di kaki bisa ditangani oleh dokter bedah umum, vaskular, atau toraks. Sementara ambeien memerlukan penanganan dari dokter bedah umum atau bedah digestif. Varises esofagus yang pecah biasanya ditangani oleh dokter penyakit dalam atau dokter digestif melalui endoskopi.
Dari ketiga jenis varises ini, varises esofagus dianggap paling berbahaya karena dapat menyebabkan perdarahan di saluran cerna yang disebut hematemesis melena. Kondisi ini ditandai dengan buang air besar dan muntah darah yang menghitam. Warna hitam ini disebabkan oleh campuran darah dengan asam lambung. Hematemesis melena sangat berbahaya karena dapat menyebabkan syok, dan seringkali didahului oleh kerusakan hati.
Faktor risiko varises esofagus adalah gangguan atau kelainan hati. Sementara ambeien bisa dipicu oleh faktor keturunan dan kurangnya asupan serat yang menyebabkan susah buang air besar.
Menariknya, varises di kaki lebih sering dialami oleh wanita. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor hormonal. Selain itu, faktor lain seperti obesitas, pekerjaan yang mengharuskan berdiri lama, dan faktor keturunan juga berperan dalam risiko varises di kaki.