Deddy Corbuzier Tegaskan Bukan Buzzer Bayaran: Justru Saya yang Merugi!

Jakarta, Insertlive – Deddy Corbuzier akhirnya turut angkat bicara membela kepentingan rakyat Indonesia, meskipun posisinya saat ini adalah sebagai Staf Khusus Kementerian Pertahanan.

Status Deddy sebagai bagian dari pemerintahan sempat memicu anggapan bahwa ia tidak mendukung aspirasi masyarakat. Namun, kini Deddy secara terbuka menyampaikan pendapatnya melalui unggahan di Instagram pribadinya.

"17+8," tulis Deddy singkat, disertai emoji bendera Indonesia.

Unggahan tersebut diinterpretasikan sebagai dukungan terhadap tuntutan rakyat 17+8, sebuah rangkuman aspirasi masyarakat yang disusun oleh sejumlah tokoh publik untuk kesejahteraan negara.

Selain menyinggung 17+8, Deddy juga mendesak para pejabat negara untuk menunaikan janji-janji mereka kepada rakyat.

"Demo sudah terukur, sudah saling menjaga NKRI. Jadi sudah saatnya juga negara menjalankan janjinya!" tegas Deddy dalam unggahannya.

Sayangnya, pernyataan Deddy justru memicu tudingan tidak menyenangkan. Ia dituduh sebagai bagian dari buzzer pemerintah yang dibayar Rp150 juta untuk menyebarkan opini pro-pemerintah.

"Cair 150 juta nggak om?? Bertanya dengan nada lembut," komentar sebuah akun.

"Kontraknya udah habis kah om?" timpal akun lain.

Menanggapi komentar-komentar tersebut, Deddy Corbuzier memberikan balasan yang mengejutkan. Dengan nada satir, ia justru menyatakan bahwa dirinya yang merugi.

"Lebih ke nombok kalau gue," tulis Deddy di kolom komentar, disertai emoji tertawa.

Mengenai keterlambatannya dalam bersuara dibandingkan tokoh publik lainnya, Deddy menjelaskan bahwa ia bersikap hati-hati mengingat posisinya sebagai bagian dari Staf Khusus Kementerian Pertahanan.

Tuntutan 17+8 sendiri telah diserahkan kepada DPR RI untuk ditindaklanjuti. Sebelumnya, aksi demonstrasi juga telah berlangsung di berbagai daerah di Indonesia untuk menyuarakan keresahan terhadap pemerintah.

Scroll to Top