Eko Purnomo: Dari Tuduhan Pencurian Hingga Banjir Pesanan Kostum Iron Man

Eko Purnomo, seorang pengrajin kostum asal Tulungagung, Jawa Timur, mendadak terkenal setelah kostum Iron Man buatannya menjadi viral. Kisah ini bermula dari unggahan foto kostum sederhana karyanya di media sosial. Tak disangka, foto tersebut justru dikaitkan dengan kasus dugaan pencurian patung Iron Man milik seorang anggota DPR RI.

Eko mengaku terkejut saat mengetahui dirinya dituduh melakukan penjarahan. Kostum yang dibuat dari bahan spons sandal jepit itu disangka sebagai patung impor bernilai fantastis. "Saya kaget, karena banyak sekali netizen yang menghujat," ujarnya.

Namun, Eko segera memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa kostum tersebut adalah hasil karyanya sendiri, bukan barang curian. Seiring berjalannya waktu, opini publik pun berubah drastis. Alih-alih hujatan, Eko kini justru kebanjiran pesanan kostum, terutama kostum Iron Man.

Eko telah menekuni pembuatan kostum karakter sejak tahun 2019. Ia belajar secara otodidak. Selain Iron Man, ia juga membuat kostum Transformer dan Ultraman. "Bahannya sederhana, dari spons sandal jepit. Tapi saya olah sedemikian rupa agar mirip dengan karakter aslinya," jelasnya.

Harga kostum buatannya bervariasi, mulai dari Rp6 juta hingga Rp9 juta, tergantung tingkat kesulitan. Dalam sebulan, Eko mampu menyelesaikan satu kostum yang kemudian dijual atau disewakan.

Viralnya foto kostum tersebut sempat membawa dampak negatif. Akun Facebook Eko dipenuhi komentar pedas yang menyinggung kondisi rumahnya yang sederhana. Meskipun merasa sedih dengan tuduhan tersebut, Eko juga bersyukur karena kejadian ini membuat karyanya semakin dikenal. "Saya senang, karena karya saya yang murah ini dianggap setara dengan yang harganya ratusan juta," ungkapnya.

Kini, dua kostum Iron Man yang sempat viral telah selesai dibuat dan dikirim ke pemesan di Eropa dan Malaysia. Dari pengalaman ini, Eko belajar pentingnya memberikan watermark pada foto karyanya agar tidak disalahgunakan. "Takutnya pelanggan jadi tidak percaya lagi. Padahal itu Iron Man pesanan orang, bukan hasil jarahan," tegasnya. Eko berharap agar dirinya bisa kembali fokus berkarya. Ia membuktikan bahwa kesederhanaan bahan bukanlah penghalang untuk menghasilkan karya yang bernilai.

Scroll to Top