Doni Pratama (37), seorang pengemudi Indrive, menjadi perbincangan hangat setelah pertemuannya dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kehadirannya di Istana Wakil Presiden justru memicu berbagai tudingan negatif. Banyak pihak meragukan kebenaran profesinya sebagai pengemudi ojek online (ojol).
Tudingan ini tak hanya menimpa Doni, tetapi juga berimbas pada keluarganya. Ia mengungkapkan kesedihannya karena kondisi kesehatan istri dan anaknya menurun akibat tekanan yang ada.
"Jujur, saya sangat sedih karena dampaknya sampai ke keluarga. Istri dan anak saya jadi tidak sehat, meskipun mereka mungkin tidak menunjukkannya," kata Doni.
Hal yang paling berat baginya adalah ketika anaknya harus menghadapi ejekan dari teman-temannya di sekolah. Ia khawatir hal ini akan memengaruhi kondisi mental sang buah hati. Selain itu, Doni juga menerima ancaman dari akun-akun anonim di media sosial.
"Ada satu akun yang mengancam saya di media sosial. Intinya dia mengancam akan mencari dan menghabisi saya," ungkapnya.
Serangan di media sosial sangat masif. Bahkan, ada yang menyebarkan fotonya mengenakan jas dan dasi, yang kemudian diputarbalikkan untuk mendiskreditkannya. Padahal, foto tersebut adalah foto dirinya saat menghadiri acara pesta atau kondangan.
Tegaskan Driver Ojol Resmi
Doni menegaskan bahwa dirinya adalah pengemudi ojol resmi sejak tahun 2020. Ia menolak tudingan sebagai "ojol gadungan", meskipun ia bukan anggota komunitas atau asosiasi pengemudi.
"Saya memang bukan anggota asosiasi ojol, tapi kan tidak ada kewajiban untuk itu. Apakah kami harus mendaftar di semua komunitas agar diakui? Apakah kami harus masuk asosiasi atau serikat pekerja ojol? Kan tidak seperti itu," tegasnya.
Selain menarik penumpang lewat aplikasi Indrive, Doni juga memiliki pekerjaan sampingan seperti mengelola warung kopi (warkop) dan berjualan online. Namun, warkopnya kini ditutup sementara karena situasi yang dihadapinya. Doni juga dikenal sebagai salah satu pendiri Molis Indrive Club, komunitas motor listrik di kalangan pengemudi Indrive.
Harapan Ada Klarifikasi
Doni berharap pihak-pihak yang menuduhnya dapat memberikan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
"Setidaknya, orang-orang yang menuduh tersebut memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada kami. Bukan hanya kepada kami, tetapi juga kepada seluruh pengemudi ojol di Indonesia," harapnya.
Meskipun diterpa tuduhan dan ancaman, Doni berusaha mengambil sisi positif dari peristiwa ini. Ia tetap menjalankan aktivitasnya sebagai pengemudi Indrive sekaligus pembuat konten.
"Pasti ada sisi positif dan negatifnya. Dibilang terganggu, ya terganggu. Tapi, alhamdulillah, jumlah pengikut saya jadi bertambah," ujarnya.