Kunjungan Prabowo ke Parade Militer China di Tengah Gejolak Nasional: Sinyal Kedekatan?

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China untuk menghadiri parade militer, tepat setelah gelombang demonstrasi melanda Indonesia, memicu berbagai interpretasi. Demonstrasi yang dipicu oleh penolakan kenaikan pajak dan tunjangan DPR, serta insiden tragis yang menimpa seorang pengemudi ojek online, menciptakan situasi yang kurang stabil di dalam negeri.

Di tengah situasi itu, Prabowo tetap memenuhi undangan untuk menghadiri parade militer di China. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai makna di balik kunjungan tersebut.

Beberapa pengamat menilai, kehadiran Prabowo di parade militer itu merupakan sinyal kedekatan Indonesia dengan China. Hal ini diperkuat dengan posisi Prabowo yang strategis dalam foto bersama para pemimpin negara, berdiri di barisan depan dekat Presiden China Xi Jinping. Penempatan ini dianggap sebagai indikasi betapa pentingnya Indonesia bagi China.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa kunjungan ini mencerminkan strategi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Sejak menjabat, Prabowo aktif menjalin kerja sama dengan berbagai negara, termasuk China, yang merupakan mitra strategis dalam pembangunan infrastruktur.

Investasi China dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia sangat signifikan, menjadikan Indonesia sebagai salah satu penerima terbesar pendanaan dari China di sektor ini. Selain itu, ketegangan antara Amerika Serikat dan China di kawasan Indo-Pasifik, terutama terkait Laut China Selatan, juga menjadi pertimbangan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan China.

Posisi strategis Indonesia di jalur maritim penting dunia, seperti Selat Malaka, Lombok, dan Sumba, menjadikannya pemain kunci dalam dinamika geopolitik di kawasan Indo-Pasifik. Kunjungan Prabowo ke China dapat diartikan sebagai upaya Indonesia untuk menjaga keseimbangan dan memainkan peran penting dalam percaturan global.

Scroll to Top