Uya Kuya Trauma Pasca Penjarahan Rumah: Sembunyi di Rumah Aman

Presenter Uya Kuya masih merasakan trauma mendalam usai rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi sasaran penjarahan beberapa waktu lalu. Dampaknya, ia memilih untuk sementara waktu tinggal di sebuah "rumah aman" (safe house).

Uya mengaku bahwa ia sangat berhati-hati dan cenderung menghindar dari keramaian. Bahkan, untuk keluar rumah saja, ia harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi karena merasa takut. Ia mengungkapkan ini merupakan kali pertama ia berani tampil di depan publik lagi setelah kejadian tersebut.

Kejadian penjarahan itu membuatnya dan keluarga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga. Akibatnya, banyak barang pribadi yang hilang. Uya bersyukur mertua dan orang tuanya berada di tempat yang aman saat kejadian. Ia juga menjelaskan bahwa surat-surat penting, termasuk akta nikah mertuanya, tidak berhasil diselamatkan.

Meski demikian, Uya mengabarkan bahwa pihak kepolisian telah berhasil menemukan beberapa barang miliknya, seperti foto-foto dan surat akta jual beli tanah. Namun, barang-barang yang hilang belum ada yang kembali secara fisik.

Uya tak memungkiri bahwa peristiwa ini meninggalkan luka mendalam bagi dirinya dan anak-anaknya. Ia bahkan baru berani menonton video penjarahan rumahnya tiga hari setelah kejadian. Anak-anaknya sangat sedih karena banyak barang-barang kenangan, seperti foto-foto masa kecil dan foto pernikahan, hilang.

Sebagai informasi, rumah Uya Kuya menjadi sasaran penjarahan pada tanggal 30 Agustus lalu. Kejadian ini dipicu oleh tindakan Uya Kuya yang dianggap kurang memperhatikan penderitaan masyarakat. Uya Kuya sendiri telah meminta maaf atas tindakannya dan berjanji akan memperbaiki diri.

Scroll to Top