Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, mencatat peningkatan signifikan kasus diare dalam delapan bulan terakhir. Dari Januari hingga Agustus 2025, tercatat 4.077 kasus yang ditangani di wilayah tersebut.
Diare menjadi persoalan kesehatan yang perlu diperhatikan di OKU Timur, terlebih saat perubahan kondisi lingkungan. Anak-anak menjadi kelompok usia yang paling rentan terjangkit penyakit ini. Meskipun demikian, tidak ada laporan kasus kematian akibat diare. Seluruh pasien yang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat dilaporkan telah pulih sepenuhnya.
Kemarau Panjang dan Air Sungai Tercemar Picu Lonjakan Diare
Penyebaran diare seringkali meningkat saat musim kemarau tiba. Kondisi ini berdampak pada penurunan kualitas air sungai yang menjadi sumber utama bakteri penyebab diare. Sungai Komering, sebagai sumber air bagi masyarakat OKU Timur, sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri saat debit airnya menyusut dan kualitasnya memburuk.
GERMAS Jadi Garda Terdepan Pencegahan Diare
Dinas Kesehatan OKU Timur aktif mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk menekan penyebaran diare. Melalui GERMAS, masyarakat diedukasi tentang pentingnya pola makan sehat, konsumsi sayur dan buah, serta olahraga rutin.
Pesan utama yang disampaikan adalah menghindari konsumsi air sungai secara langsung. Jika terpaksa menggunakan air sungai, pastikan air tersebut telah dimasak hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi. Edukasi ini sangat penting untuk mencegah penularan diare melalui air yang tercemar.