Pesan Terakhir Korban Helikopter Jatuh di Tanah Bumbu Ungkap Kondisi Kritis

Jakarta – Tragedi jatuhnya helikopter BK117 D3 di hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, menyisakan cerita pilu. Salah satu dari delapan korban sempat mengirimkan pesan singkat kepada keluarganya, memberikan petunjuk berharga bagi tim penyelamat.

Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, mengungkapkan bahwa pesan singkat tersebut berhasil ditangkap oleh tim SAR. Pesan itu berisi kalimat "Saya dalam keadaan kritis". Lebih lanjut, pesan tersebut juga memuat titik koordinat yang menjadi acuan penting dalam proses pencarian.

Berbekal informasi ini, tim SAR dengan arahan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperluas area pencarian hingga ke perbatasan Paramasan, Kabupaten Banjar. Sebelumnya, pencarian pada Selasa (2 September) belum membuahkan hasil sejak helikopter dilaporkan hilang kontak pada Senin (1 September) pagi.

Keterangan warga setempat yang melihat helikopter terbang rendah mengeluarkan asap dan meledak di area hutan yang dekat dengan titik koordinat, semakin memperkuat petunjuk yang ada.

"Berkat kerja keras tim SAR dan bantuan warga, jenazah para korban dapat segera ditemukan," ujar Muhidin.

Identitas pengirim pesan singkat tersebut belum diungkapkan karena masih dalam proses identifikasi di RS Bhayangkara Banjarmasin.

Kedelapan korban terdiri dari pilot Kapten Haryanto, teknisi Hendra Darmawan, serta enam penumpang: Mark Werren, Santha Kumar Prabhakaran, Claudine Pereira Quito, Iboy Irfan Rosa, Yudi Febrian Rahman, dan Andys Rissa Pasulu.

Bangkai helikopter ditemukan pada Rabu (3 September) siang di koordinat 03° 5’6" S – 115° 37’39.07" E, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang diberikan KNKT. Seluruh jenazah berhasil dievakuasi pada Kamis (4 September) malam.

Scroll to Top