Kemenangan telak Timnas Indonesia atas Taiwan dengan skor 6-0 pada FIFA Match Day 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, menyisakan decak kagum dari pelatih Taiwan, Che-Ming Huang. Dalam laga tersebut, Garuda menunjukkan dominasinya melalui gol dari Jordi Amat, gol bunuh diri, Marc Klok, Eliano Reijnders, Ramadhan Sananta, dan Sandy Walsh.
Huang mengakui keunggulan strategi dan organisasi permainan yang solid dari Timnas Indonesia. "Indonesia memberikan tekanan besar. Mereka punya strategi yang sangat terstruktur," ujarnya. Menurutnya, pengalaman menghadapi tim sekuat Indonesia sangat berharga bagi perkembangan sepak bola Taiwan. Atmosfer luar biasa dari suporter di stadion juga turut menambah tekanan bagi timnya.
Lebih lanjut, Huang bahkan optimis dengan peluang Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 2026. "Indonesia adalah tim yang sangat kuat. Menurut saya, kemungkinan mereka ke Piala Dunia cukup besar," katanya. Ia menyoroti persiapan timnya yang minim, hanya berlatih lima hingga enam hari dengan mayoritas pemain lokal, sebagai salah satu faktor kekalahan.
Mengenai pemain naturalisasi di skuad Garuda, Huang berpendapat bahwa hal tersebut memberikan kekuatan tambahan sekaligus membuka kesempatan bagi pemain lokal untuk berkembang. "Itu membuat mereka lebih kuat. Tentu saja hal ini bagus untuk tim. Selain itu, mereka juga bisa meningkatkan kualitas pemain asli Indonesia," jelasnya.
Senada dengan pelatihnya, pemain Taiwan, Meng Cheng Tsai, merasakan perbedaan kualitas yang signifikan antara kedua tim. Ia mengakui kecepatan, struktur permainan, dan efektivitas serangan balik Indonesia. "Sebagai pemain di lapangan, saya merasakan ada jarak kualitas. Sangat sulit menghadapi tim seperti Indonesia. Tapi ini kesempatan bagi kami untuk belajar," ungkapnya. Tsai juga terkesan dengan atmosfer pertandingan di Gelora Bung Tomo yang menurutnya luar biasa.
