Anutin Charnvirakul Terpilih Jadi Perdana Menteri Thailand: Kisah di Balik Legalisasi Ganja

Parlemen Thailand baru saja memilih Anutin Charnvirakul sebagai Perdana Menteri. Sosok ini dikenal luas sebagai tokoh sentral di balik legalisasi ganja di negara tersebut.

Sebelumnya, Anutin menjabat sebagai Menteri Kesehatan dan mendapatkan sorotan atas penanganan pandemi Covid-19. Pada tahun 2022, ia gigih memperjuangkan legalisasi ganja di Thailand.

Pemilihan Anutin menandai pergantian perdana menteri ketiga dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, Paetongtarn Shinawatra, anggota dinasti politik berpengaruh, didiskualifikasi oleh pengadilan konstitusi atas tuduhan pelanggaran etika terkait sengketa perbatasan dengan Kamboja.

Naiknya Anutin menjadi pukulan bagi keluarga Shinawatra, yang mendominasi politik Thailand sejak tahun 2001, dan merupakan ayah dari Paetongtarn.

Perjalanan Anutin Menuju Kursi Perdana Menteri

Anutin, 58 tahun, adalah politisi berpengalaman yang tak pernah menyembunyikan ambisinya untuk menduduki jabatan tertinggi. Namun, ia mungkin mengharapkan situasi yang lebih ideal.

Partai Bhumjaithai yang dipimpinnya hanya memiliki 69 dari 500 kursi di parlemen, yang berarti ia membutuhkan dukungan salah satu dari dua partai terbesar untuk memerintah.

Bhumjaithai dikenal pragmatis dan kurang berideologi. Sebelumnya, mereka pernah bersekutu dengan kelompok konservatif pendukung militer dan, baru-baru ini, dengan Pheu Thai.

Anutin menarik diri dari koalisi pimpinan Pheu Thai setelah terungkapnya percakapan telepon antara Paetongtarn dan pemimpin Kamboja, Hun Sen, selain adanya perselisihan lain.

Satu-satunya opsi tersisa adalah Partai Rakyat yang progresif dan muda, partai terbesar di parlemen. Namun, kedua partai ini tampak seperti aliansi yang tak lazim.

Anutin dikenal sangat royal. Sementara itu, Partai Rakyat tidak. Hal ini menjadi salah satu alasan pemimpin partai dilarang berpolitik dan tidak memiliki kandidat yang memenuhi syarat untuk menjadi PM. Beberapa anggota parlemen partai ini bahkan dihukum karena penghinaan terhadap kerajaan, dan banyak yang menentang kesepakatan dengan Bhumjaithai.

Namun, Partai Rakyat mengajukan syarat-syarat ketat untuk mendukung pencalonan Anutin sebagai perdana menteri.

Anutin sepakat untuk mengadakan pemilu dalam waktu empat bulan, dan memulai proses amandemen konstitusi yang dirancang oleh militer. Ia hanya menawarkan dukungan untuk kelangsungan hidup pemerintahan baru hingga pemilu, bukan untuk program legislasi tertentu.

Dengan demikian, Anutin memulai masa jabatannya sebagai perdana menteri dengan keterbatasan, dan hanya memiliki waktu empat bulan untuk membuat perubahan signifikan.

Anutin dan Legalisasi Ganja

Anutin berasal dari keluarga politik terpandang. Ayahnya pernah menduduki beberapa jabatan menteri, dan mendirikan bisnis konstruksi keluarga yang membangun kompleks parlemen baru tempat pemungutan suara perdana menteri berlangsung.

Anutin dikenal karena meliberalisasi undang-undang ganja Thailand saat menjabat sebagai menteri kesehatan pada tahun 2022.

Thailand melegalkan penanaman ganja dan konsumsinya dalam makanan dan minuman, menjadikannya negara Asia pertama yang mengambil langkah ini.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan sektor pertanian dan pariwisata. Namun, merokok ganja di tempat umum tetap melanggar undang-undang kesehatan masyarakat.

Saat itu, pembeli antre di gerai-gerai yang menjual minuman, permen, dan produk lain yang mengandung ganja. Para pendukung menyambut baik reformasi di negara yang sebelumnya dikenal memiliki undang-undang antinarkoba yang ketat.

Scroll to Top