Kabar baik datang dari dunia animasi! Junaid Miran, seorang animator asal Pakistan, membatalkan niatnya untuk menggugat film animasi "Merah Putih: One For All" terkait dugaan pelanggaran hak cipta.
Keputusan ini diambil setelah Junaid menjalin komunikasi langsung dengan Bintang Takari, sutradara film tersebut. Dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Junaid menyatakan bahwa Bintang Takari telah menghubunginya dan mendengarkan keluhannya.
"Kita telah memenangkan pertarungan ini," ujar Junaid dalam videonya. "Bintang mendengarkan, memahami situasi, dan bersedia memberikan kredit yang semestinya."
Dengan tercapainya kesepakatan ini, Junaid Miran akan mengembalikan dana yang sebelumnya terkumpul dari penjualan karya-karyanya. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk biaya pengacara dan proses hukum. Sebelumnya, Junaid menjual karakter-karakternya dengan harga Rp 75.000 untuk mengumpulkan dana tersebut.
Kontroversi ini bermula ketika banyak warganet menemukan kemiripan antara aset film "Merah Putih: One For All" dengan karakter-karakter milik Junaid Miran. Bahkan, beberapa karakter diduga diambil dari marketplace. Junaid Miran juga sempat menyatakan bahwa tidak ada izin penggunaan asetnya untuk film tersebut. Setelah mendapat dukungan luas dari masyarakat Indonesia, Junaid memutuskan untuk menuntut pembuat film "Merah Putih: One For All." Namun, dengan adanya itikad baik dari sutradara Bintang Takari, permasalahan ini berhasil diselesaikan secara damai.