‘The Conjuring: Last Rites’ hadir bukan semata untuk penggemar horor, melainkan terutama bagi mereka yang setia mengikuti perjalanan panjang waralaba ini. Bagi penonton awam, film ini mungkin terasa kurang menggigit dari segi kengerian. Banyak film horor lain yang mampu memberikan efek kejut dan trauma lebih mendalam, bahkan mungkin film ‘The Conjuring’ pertama (2013) yang menjadi tonggak awal semesta ini.
Namun, bagi para penggemar berat Ed dan Lorraine Warren, ‘Last Rites’ bisa menjadi penutup manis setelah 12 tahun bersama. Alur cerita mengikuti pola yang sudah ada dari film-film sebelumnya, terutama tiga film ‘The Conjuring’ pertama.
Tidak ada inovasi signifikan dalam penyajian cerita. Trio penulis naskah lebih fokus pada drama keluarga, baik keluarga Warren maupun keluarga Smurl. Tren ini sebenarnya sudah terasa sejak ‘The Conjuring: The Devil Made Me Do It’ (2021) dan ‘The Nun II’ (2023), yang membuat unsur horornya sedikit meredup.
Porsi drama keluarga dalam ‘Last Rites’ semakin besar, sehingga film ini terasa lebih seperti film keluarga dengan sentuhan horor, bukan sebaliknya. Durasi film yang mencapai dua jam 15 menit sebagian besar dihabiskan untuk membangun pertemuan kedua keluarga. Teror horor yang disajikan di paruh pertama film lebih berfungsi sebagai pemanis agar penonton tidak bosan sebelum klimaks pertemuan kedua keluarga.
Sutradara Michael Chaves seolah terlalu bereksperimen dalam mengeksekusi cerita, yang justru menurunkan fokus dan keterlibatan emosi penonton. Chaves lebih memperhatikan teknik pengambilan gambar dan visual daripada membangkitkan jiwa dan rasa dari cerita.
Meskipun demikian, drama keluarga yang dihadirkan bisa diterima sebagai dedikasi untuk para penggemar setia ‘The Conjuring’. Namun, upaya untuk menghadirkan kisah emosional sebagai penutup kurang berhasil. Unsur yang menggugah emosi memang ada, tetapi tidak cukup kuat untuk memberikan dampak yang mendalam.
Kemunculan kembali karakter-karakter lama dalam puncak film adalah fan service yang menyenangkan. Momen ini terasa seperti reuni dengan teman-teman lama setelah 12 tahun berpisah.
Keputusan tim kreatif untuk kembali fokus pada Ed dan Lorraine Warren sebagai pusat cerita juga patut diapresiasi. Jika kisah dilanjutkan melalui Judy dan Tony, semesta ‘The Conjuring’ mungkin tidak akan sama lagi.
Tidak banyak yang perlu dibahas tentang akting Patrick Wilson dan Vera Farmiga sebagai Ed dan Lorraine Warren. Keduanya sudah sangat identik dengan karakter tersebut.
Secara keseluruhan, ‘The Conjuring: Last Rites’ bukanlah penutup yang "menggelegar" dari aspek kengerian, tetapi lebih merupakan perpisahan yang tenang, manis, dan penuh kehangatan untuk saga 12 tahun serta pasangan ikonik dalam dunia film horor.