Warga Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, dikejutkan dengan penemuan jenazah seorang ibu berinisial EN (34) beserta dua anaknya, AA (9) dan AAP (11 bulan), di sebuah rumah kontrakan. Kejadian tragis ini terungkap saat YS, suami dari EN, mendapati rumah terkunci sepulang kerja.
Menurut keterangan warga sekitar, YS berulang kali memanggil istrinya namun tidak mendapat jawaban. Kecurigaan semakin meningkat hingga akhirnya warga berinisiatif mendobrak pintu. "Setelah didobrak, YS langsung histeris mendapati istri dan kedua anaknya sudah tidak bernyawa," ujar seorang saksi mata.
Warga mengaku terkejut dengan kejadian ini, mengingat keluarga tersebut dikenal aktif berinteraksi dengan tetangga. "Saya kaget sekali, biasanya ketemu setiap hari. Terakhir lihat itu malam kemarin, lagi jajan," ungkap seorang warga.
Pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dan memeriksa lima saksi, termasuk suami korban, ayah korban, tetangga, dan rekan korban. Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), tidak ditemukan adanya luka terbuka pada tubuh ketiga korban. Kondisi kontrakan terkunci dari dalam, dan pintu harus didobrak oleh warga.
"Dari hasil olah TKP, kami tidak menemukan luka terbuka pada ketiga korban. Pintu dan jendela terkunci dari dalam. Grendel pintu juga dalam keadaan terkunci saat didobrak," jelas Kasat Reskrim Polresta Bandung.
Pihak kepolisian menduga kuat adanya tindakan penganiayaan terhadap kedua anak sebelum akhirnya sang ibu melakukan aksi gantung diri di kusen pintu kamar. "Kami menyimpulkan sementara bahwa kejadian ini tidak melibatkan orang luar. Kemungkinan, ibu dari anak-anak tersebut melakukan penganiayaan sebelum mengakhiri hidupnya," tambahnya.
Polisi juga menemukan surat wasiat yang ditempel di dinding kontrakan. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.