Operasi Rahasia Navy SEAL Team 6 di Korea Utara: Trump Mengaku Tidak Tahu

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim tidak mengetahui adanya laporan mengenai kegagalan misi rahasia yang dilakukan oleh unit pasukan khusus Angkatan Laut, SEAL Team 6 Red Squadron, di Korea Utara. Ia menyatakan baru mendapatkan informasi terkait misi yang dikabarkan terjadi pada tahun 2019 itu.

Misi tersebut dilaporkan bertujuan untuk mengumpulkan informasi intelijen dari Korea Utara, sebuah negara yang saat itu tengah terlibat dalam pembicaraan diplomatik penting dengan Washington. Baik Pentagon maupun Gedung Putih jarang, bahkan hampir tidak pernah, memberikan komentar mengenai operasi yang melibatkan SEAL Team 6.

Trump sendiri telah berupaya melanjutkan perundingan dengan Korea Utara sejak kembali menjabat. Namun, respons dari negara tersebut dinilai kurang antusias dibandingkan masa kepresidenan pertamanya. Pejabat Korea Utara bahkan menolak surat dari Trump yang dimaksudkan untuk membuka dialog dengan pemimpin mereka, Kim Jong-un.

Perundingan yang diupayakan bertujuan untuk mencapai kesepakatan damai antara Korea Utara dan Korea Selatan, mengakhiri ketegangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Sebuah laporan mengungkap bahwa misi SEAL Team 6 pada tahun 2019 adalah memasang alat penyadap untuk memantau komunikasi Kim Jong-un selama perundingan nuklir tingkat tinggi. Operasi tersebut dilaporkan tidak berjalan sesuai rencana. Sebuah kapal mulai menyapu air, memicu kekhawatiran bahwa tim SEAL telah terlihat. Tim tersebut kemudian melepaskan tembakan, menewaskan semua orang di kapal, dan mundur tanpa menyelesaikan misi.

Misi ini dianggap sangat sensitif dan memerlukan persetujuan langsung dari Trump. Namun, ketika ditanya tentang misi tersebut, Trump menyatakan tidak tahu apa-apa mengenainya dan baru pertama kali mendengarnya. Pentagon juga menolak memberikan komentar.

SEAL Team 6 Red Squadron, unit yang sama yang menewaskan Osama bin Laden, dipilih untuk misi penyadapan ini dan telah menjalani pelatihan selama berbulan-bulan. SEAL Team 6, atau Naval Special Warfare Development Group, adalah bagian dari Komando Operasi Khusus Gabungan (JSOC). Tim ini sering melakukan misi rahasia yang jarang dikomentari oleh Pentagon atau Gedung Putih.

Trump, selama masa jabatan pertamanya, berupaya menjalin kesepakatan serupa dengan yang ia promosikan selama masa jabatan keduanya. Ia mencapai beberapa keberhasilan, terutama Perjanjian Abraham antara Israel dan beberapa negara Timur Tengah.

Awalnya, Trump mengupayakan kesepakatan senjata nuklir dengan Korea Utara, tetapi akhirnya menerima pernyataan bersama pada tahun 2018. Pernyataan tersebut menetapkan empat tujuan yang harus dicapai Kim Jong-un: menjalin hubungan baru dengan AS, membangun rezim perdamaian yang langgeng dan stabil di Semenanjung Korea, berkomitmen untuk mengupayakan denuklirisasi penuh, dan memulihkan sisa-sisa tawanan perang/hilang dan memulangkan mereka.

Perundingan tersebut berpotensi menjadi titik balik penting, tetapi pandemi virus corona mengubah arah pembicaraan. Setelah Trump meninggalkan jabatannya, kemungkinan tercapainya kesepakatan dengan Korea Utara semakin tertutup.

Scroll to Top