Penderita Parkinson wajib minum obat secara teratur untuk mengendalikan gejala yang ada dan mencegah kondisinya semakin memburuk. Menghentikan pengobatan dapat menyebabkan kekakuan otot, gangguan persendian, dan gejala lainnya kambuh, sehingga kualitas hidup menurun.
Obat Parkinson harus diminum sesuai anjuran dokter, baik itu satu kali sehari (setiap 24 jam), dua kali sehari (setiap 12 jam), atau tiga kali sehari (setiap 8 jam). Jika lupa minum obat, segera minum saat teringat, dan sesuaikan kembali jadwal minum obat berikutnya 24 jam setelah dosis terakhir dikonsumsi.
Perlu diingat, beberapa obat seperti levodopa sebaiknya diminum saat perut kosong, idealnya satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan. Levodopa dapat berinteraksi dengan protein dalam makanan, menghambat penyerapan dan mengurangi efektivitasnya.
Bagi pasien Parkinson yang menggunakan selang makan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis obat yang dapat dihaluskan dan cara pemberian yang tepat agar terapi tetap optimal.
Dengan minum obat secara rutin, teratur, dan kontrol sesuai jadwal, kondisi Parkinson dapat dicegah dari perburukan. Pasien memiliki kesempatan untuk kembali beraktivitas normal dan produktif, serta berpotensi mengurangi dosis obat seiring dengan perbaikan gejala.