Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan bahwa masalah kecacingan pada anak-anak di wilayahnya berada dalam kondisi yang terkendali. Hal ini dicapai berkat tingginya angka pemberian obat cacing secara teratur.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinkes DIY menjelaskan bahwa program pemberian obat cacing terus dipantau di seluruh wilayah, termasuk di Kabupaten Bantul yang sempat mencatat adanya kasus. Di Bantul, ditemukan satu kasus yang sudah berhasil disembuhkan, serta satu laporan dugaan kecacingan yang ternyata merupakan penyakit jantung bawaan.
Pada tahun 2025, cakupan pemberian obat cacing mencapai angka yang mengesankan, yaitu 99,04%. Target ini tidak hanya mencakup pembagian obat, tetapi juga memastikan obat tersebut diminum langsung di hadapan pengawas atau petugas kesehatan. Dengan demikian, efektivitas pengobatan dapat dipastikan.
Pemberian obat cacing dilakukan secara tepat sasaran untuk melindungi anak-anak dari infeksi cacing. Petugas kesehatan secara rutin memantau program pemberian obat cacing sebagai upaya pencegahan infeksi massal, tanpa menunggu adanya laporan kasus.
Jika terdapat laporan kasus, semua pihak diimbau untuk bertindak cepat dalam mendampingi pengobatan hingga pasien sembuh. Keluarga juga diberikan edukasi mengenai pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Pelayanan kesehatan terkait kasus kecacingan pada balita tersedia di seluruh puskesmas di DIY. Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) kecacingan di DIY dijadwalkan dua kali setahun, yaitu setiap bulan April dan Oktober.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul melaporkan adanya dua kasus infeksi cacing pita sejak Januari hingga Agustus 2025, yang menyerang seorang balita dan satu orang dewasa. Keduanya telah mendapatkan penanganan medis dan dinyatakan sembuh.