Sebuah analisis komprehensif yang dipublikasikan di jurnal medis terkemuka, The Lancet, menimbulkan pertanyaan baru tentang peran suplemen vitamin D dalam mencegah infeksi saluran pernapasan akut, seperti flu biasa.
Penelitian yang menganalisis data dari puluhan ribu peserta ini menemukan bahwa suplementasi vitamin D tidak menunjukkan perlindungan signifikan terhadap infeksi pernapasan, terlepas dari usia, dosis, atau kadar vitamin D awal seseorang.
Meskipun vitamin D dikenal penting untuk kesehatan tulang dan fungsi saraf-otot, serta berpotensi mengurangi peradangan, studi ini mengindikasikan bahwa konsumsi suplemen vitamin D tidak secara substansial menurunkan risiko terkena flu atau infeksi pernapasan lainnya.
Para ahli menekankan bahwa meskipun penelitian ini menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan terkait pencegahan infeksi pernapasan, menjaga kadar vitamin D yang memadai tetap penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Vitamin D berperan dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh, kesehatan tulang, dan fungsi saraf-otot. Suplementasi mungkin masih bermanfaat bagi individu dengan kadar vitamin D yang sangat rendah atau kondisi medis tertentu seperti osteoporosis.
Sebagai alternatif untuk mencegah infeksi saluran pernapasan, para profesional kesehatan merekomendasikan untuk memprioritaskan pola makan sehat, menghindari produk tembakau, dan mengikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan untuk virus dan bakteri penyebab pneumonia. Mengandalkan suplemen vitamin D sebagai satu-satunya solusi pencegahan tidak dianjurkan kecuali diresepkan oleh dokter.